Suarasiber.com – Memeriahkan peringatan Hari Jadi Ke-512 Bengkalis Tahun 2024 serta bentuk kerja nyata dalam upaya melestarikan permainan tradisional di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar perlombaan permainan anak negeri untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Masyarakat Umum.
Lomba Permainan rakyat ini dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri, bertempat di Lapangan Tugu Bengkalis, Minggu (21/7/2024).
Dalam sambutan tertulis Bupati Bengkalis yang dibacakan Johan, Bupati Bengkalis mengatakan, Kabupaten Bengkalis merupakan daerah yang didiami oleh berbagai macam etnik. Keberagaman ini menjadikan Bengkalis syarat dengan nilai budaya lokal yang sangat luhur dan tak ternilai harganya, termasuk permainan rakyat.
“Namun seiring perkembangan zaman, berbagai permainan rakyat yang menjadi salah satu kekayaan khasanah negeri, sudah mulai hilang terkikis oleh zaman dan waktu. Padahal jika kita telisik lebih dalam, kehadiran permainan rakyat, selain sebagai sarana bermain dan hiburan, juga wahana pendidikan bagi anak-anak yang secara tidak langsung anak-anak kita dapat belajar, melatih kemampuan motorik, sekaligus melestarikan budaya daerahnya sendiri,” katanya.
Kemudian lanjut Johan, saat ini kita sudah mulai langka untuk bisa menyaksikan anak-anak bermain di halaman rumahnya, bermain gasing, layang-layang, enggrang, patok lele dan petak umpet, serta permainan lainnya. Di mana sekarang ini hampir semua permainan bisa dimainkan disebuah handphone saja. Anak-anak saat ini lebih menyenangi permainan game online.
“Kondisi yang kami sebutkan di atas, tentunya menjadi keprihatinan kita bersama, sehingga butuh kerja keras bagi semua pihak untuk mengangkat dan memperkenalkan permainan rakyat di kehidupan modern saat ini. Jangan sampai berbagai potensi permainan rakyat yang kita miliki bak ”ditelan zaman” dan, hanya dimainkan oleh orang-orang tua, ketika acara tertentu saja,” pintanya.
Ia mengajak kembali mengenalkan anak-anak tentang permainan tradisional. Baik di sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggal, karena permainan tradisoinal ini mungkin semakin termarginalkan.
“Lomba seperti ini terus dilaksanakan, selain untuk memeriahkan Hari Jadi Bengkalis, juga dapat menjadi media dalam membangun animo masyarakat, khususnya generasi muda dalam menggali, mengenali dan memahami nilai-nilai yang tersirat dan tersurat dari permainan rakyat yang ada dan sarat dengan kearifan serta tata nilai yang khas, serta mencintai dan bangga memainkannya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, untuk lomba permainan Conglak tingkat SD, dipusatkan di Lapangan Tugu Bengkalis dan Perlombaan tersebut di gelar selama satu hari dan diikuti 50 SD se-Kecamatan Bengkalis dan Bantan, dengan sekema vol A Putra dan vol B Putri.
Adapun peserta pertandingan merupakan Perwakilan Sekolah terdiri dari 1 putra dan 1 putri beserta 1 orang pendamping.
Untuk lomba Layang-layang dipusatkan di Lapangan Pasir dan juga diikuti 50 peserta dari perwakilan SMP dan SMA se-Kecamatan Bengkalis dan Bantan.
Terakhir, untuk Perlombaan Gasing untuk Masyarakat Umum di Pusatkan di Kelapapati Laut, acara akan dimulai pada pukul 13.00 WIB. (***)
