Suarasiber.com – Bawang goreng asal Indonesia menempati urutan membanggakan dalam Top 50 Condiments in The World.
Daftar 53 bahan kondimen terbaik dunia tahun 2023 ini diselenggarakan oleh Taste Atlas.
Taste Atlas sendiri merupakan panduan online perjalanan pengalaman untuk makanan tradisional yang menyusun resep otentik, ulasan kritikus makanan, dan artikel penelitian tentang bahan dan hidangan populer.
Istilah kondimen mungkin tidak begitu populer, namun ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Artinya bumbu yang digunakan untuk memberi rasa pada makanan seperti garam, lada atau mustar.
Taste Atlas mendefinisikan bawang goreng sebagai irisan tipis bawang merah yang digoreng sampai keemasan. Deskripsi rasanya gurih dan pahit.
Dijabarkan pula bagaimana menikmati bawang goreng. Yaitu dengan cara ditaburkan ke atas beberapa jenis makanan seperti nasi goreng, sate ayam, bakso, semur dan sejenisnya.
Berikut urutan Top 50 Condiments in The World versi Taste Atlas:
- Balsamic vinegar tradisional dari Modena, Italia
- Bawang goreng dari Indonesia
- Balsamic vinegar dari Modena, Italia
- Garam laut dari Maldon, Inggris
- Mustar dari Dusserldorfer, Jerman
- Kecap asin dari China
- Sirup mapel dari Kanada
- Gochujang dari Korea Selatan
- Garam maras dari Cusco, Peru
- Dijon mustar dari Dijon, Perancis
Taste Atlas memberikan penjelasan melalui situsnya, urutan dibuat berdasarkan voting dari pembacanya. Penilaian dilakukan sedemikain rupa untuk membedakan voting dari pembaca sesungguhnya, bukan mesin bot.
Di Indonesia, bawang goreng juga bisa menjadi usaha rumah tangga yang menguntungkan.
Di Kota Tanjungpinang sendiri terdapat beberapa orang yang khusus mengolah bawang goreng. Diplastiki dengan ukuran berbeda, dijual ke warung lokal bahkan ada yang dikirimkan ke negara tetangga.
Saat Bazar Ramadan di Geylang, Singapura, misalnya, bawang goreng yang dijual merupakan olahan warga Tanjungpinang.
“Di Singapura yang ada kan bawang bombay, makanya bawang goreng asal Indonesia terkenal di Singapura,” ungkap seorang pelaku UMKM di Tanjungpinang, Dewi. (syaiful)
Editor Yusfreyendi
