Soal Proyek di Pulau Penyengat, Ketua OPP: Bukan Kontraktor Lokal atau Luar tapi Kualitas

Loading...

Suarasiber.com – Ketua Organisasi Pemuda Penyengat (OPP) Tohar Fahlevy angkat bicara perihal kinerja kontraktor yang membangun Penyengat baru-baru ini.

Menurut Tohar, pengerjaan beberapa proyek kementerian di Penyengat, yang dilaksanakan oleh kontraktor dari luar daerah berlangsung sukses.

“Kalau tak percaya, tanyakan saja sama orang-orang Penyengat yang dilibatkan bekerja di proyek ini, mereka semua puas dan tak pernah komplain,” kata Tohar, Kamis (4/5/2023).

Kontraktor-kontraktor sebelumnya, ujar Tohar, sering telat membayar upah dan kehabisan material bangunan sehingga memperlambat pengerjaan proyek.

“Kontraktor dari Surabaya ini bahkan juga terbuka dengan melibatkan masyarakat Penyengat. Untuk ikut memantau sendiri pengerjaan yang dilakukan,” tambah Tohar.

Oleh karenanya, jika ada yang membentur-benturkan kinerja kontraktor satu dengan yang lain di Penyengat, lanjut Tohar, lebih baik duduk bersama dan membuktikan sendiri hasil pengerjaannya.

“Ayo kita bandingkan kerjaan proyek di Penyengat yang dikerjakan oleh kontraktor lokal dan luar,” bebernya.

Tohar bicara semacam ini hanya dapat mewakili kapasitasnya sebagai ketua OPP. Menurutnya, pengakuan segelintir orang tidak lantas bisa mewakili suara bulat masyarakat Penyengat.

“Tak ada yg bisa mewakili masyarakat Penyengat dengan segelintir orang. Saya saja yang Ketua OPP merasa tidak bisa mewakili maysarakat.

Kecuali ditunjuk masyarakat untuk mewakili dalam sebuah hasil keputusan musyawarah,” ungkap Tohar. 

Selama ini, Tohar menjelaskan bahwa masyarakat Penyengat sudah pernah dikumpulkan oleh gubernur, untuk diberi penjelasan.

Terkait dengan proyek-proyek kementerian yang akan dilangsungkan di Penyengat selama ini. Termasuk pembangunan jalan utama di Penyengat.

“Mereka mengerjakannya bagus dan masyarakat puas. Memang ada kendala masalah lampu, karena pekerjaan ini memang masih dalam tahap pemeliharaan.

Walau begitu, ketika kami konfirmasi ke mereka, mereka bilang sekarang masih dalam proses pengiriman,” ujar Tohar.

Menurut Tohar, sudah bukan waktunya lagi untuk membentur-benturkan kontraktor lokal dan luar semata-mata karena kepentingan sepihak. Yang jadi tolok ukur adalah kualitas pengerjaan dari proyek yang dikerjakan.

“Kita lihat pengerjaan proyek taman depan Balai Adat, hancur. Proyek Tugu Bahasa, mimpi. Padahal itu kan perusahan lokal yang mengerjakan.

Jadi jangan berangan nak membuat Penyengat bagus dengan tapi dengan niat ambil keuntungan besar. Perlu kita ingat, Penyengat yang hebat pada masa dahulu itu, semuanya dikerjakan oleh orang luar.

Masjid dikerjakan oleh Istanbul, dan istana-istana itu dibangun oleh orang Eropa,” pungkas Tohar. (zaenal)

Editor Yusfreyendi

Loading...