Suarasiber.com – Bidang pendidikan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia menjadi perhatian pemerintah Inggris. Program pendidikan untuk perempuan pun dibantu soal pendanaan.
Melansir rilis yang dikeluarkan Kedutaan Besar Inggris, Menteri Negara Inggris untuk Pembangunan Andrew Mitchell mengumumkan pendanaan baru sebesar £30 juta (Rp 600 miliar) untuk para perempuan dan anak perempuan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, agar mendapat kualitas pendidikan yang lebih baik.
Program ini diumumkan pada Education World Forum (EWF) di London pekan lalu.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Makarim.
Ini merupakan program lima tahun pertama dari sekian program baru ASEAN – Inggris.
Terdapat empat bidang yang menjadi fokus utama, yaitu:
Pembelajaran dasar;
Anak perempuan yang putus sekolah dan anak-anak penyandang disabilitas;
Kesetaraan gender dalam keterampilan dan pekerjaan digital;
Memungkinkan segala gender bekerja pada teknologi pendidikan.
Program juga menyorot soal minat baca. Harapannya, 20 juta lebih anak perempuan semakin suka membaca, serta 40 juta anak perempuan bersekolah.
Andrew Mitchell menjelaskan, negera-negara tak dapat berkembang jika separuh populasinya tak mampu mewujudkan potensi penuh mereka.
“Ini berarti kita harus bekerja dalam kemitraan dengan negara-negara untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua dengan fokus pada anak perempuan untuk mengatasi hambatan yang mereka hadapi,” ungkap dia.
Hambatan itu termasuk kekerasan, kemiskinan, norma gender yang berbahaya dan perubahan iklim. (syaiful)
Editor Ady Indra P
