Penonton Dewa Keluhkan JIS, Begini Tanggapan JakPro

Loading...

Suarasiber.com – Konser Dewa 19 yang berlangsung di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada Sabtu (4/2/2023) kemarin dibanjiri 75.000 penonton. Konsernya diakui bagus, namun justru sejumlah kelihan penonton dialamatkan ke infrastrukturnya.

Melansir cnbcindonesia.com, usai menyaksikan penampilan Dhani dan teman-temannya, sejumlah warga pun mengunggah kekecewaannya.

Salah satu netizen yang secara gamblang membeberkan pengalamannya adalah akun @adriansyahyasin. Ia membuat utas panjang soal ketidaklayakan JIS.

“75.000 penonton bubaran dari stadion tanpa akses transportasi umum massal, tanpa parkir yang layak, bahkan tanpa akses trotoar yang layak,” kata dia, dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (5/2/2023).

“Resep sempurna membuat bencana seperti Kanjuruhan kembali terjadi,” ia menambahkan.

Adriansyah juga turut membandingkan venue konser Dewa 19 di Kuala Lumpur pada September lalu. Ia mengatakan lokasi konser di Axiata Arena Bukit Jalil tersebut dilengkapi akses langsung ke Stasiun LRT via walkway yang lebar untuk menampung arus pejalan kaki dalam kapasitas besar.

“Harusnya [JIS] diseriusi dulu bangun akses transportasi umum yang layak untuk mengakomodasi ribuan orang yang akan datang untuk acara ke sini. Kemudian jaringan trotoar juga dibenahi,” ia menuturkan.

“Wacana akan dibangun Stasiun KRL, Jalur LRT baru, jangan sampai jadi omong kosong politik belaka,” ujarnya.

Ada juga keluhan dikemukakan oleh akun Twitter @Miduk17 milik Jhon Sitorus yang mengeluhkan fasilitas di JIS yang kurang memadai.

Melalui thread nya, @Miduk17 menuliskan sindiran menohok soal kondisi JIS pasca digelarnya konser Dewa 19.

Ia menyebut bahwa JIS hanya standar kabupaten bukan internasional.

“Terimakasih Dewa 19, kami semakin yakin mengapa JIS bukan utk sepakbola,” tulis @Miduk17 dikutip melalui laman blitz.suara.com yang tayang pada (5/2/2023).

Menurut @Miduk17 beberapa fasilitas di JIS dinilai tidak layak untuk menyelenggarakan event-event besar, seperti sound di JIS yang buruk, lalu soal tidak adanya aksesibilitas transportasi umum, area parkir yang sedikit serta hanya memiliki dua area pintu keluar stadion.

Keluhan soal JIS bukan kali pertama menjadi sorotan. Sebelumnya, PSSI sempat mengungkapkan bahwa stadion tersebut tak layak untuk laga FIFA Matchday Timnas Indonesia VS Curacao pada September 2022 lalu.

Sejatinya, JIS adalah fasilitas negara yang pembangunannya dilakukan sejak zaman Gubernur Fauzi Bowo. Proyek ini kemudian sempat tersendat saat Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama masih menjabat Gubernur DKI.

Baru di era Anies Baswedan JIS akhirnya rampung dan diresmikan pada Juli 2022 lalu. Pembangunan JIS dilaporkan menelan biaya hingga Rp 5 triliun, dikutip dari DetikFinance. Kapasitasnya mampu menampung hingga 82.000 penonton dan bertipe stadion sepakbola modern.

Terletak di Jakarta Utara, stadion ini memiliki tribun tiga tingkat, yakni lower tribun, middle tribun, dan upper tribun. Menurut PT Jakarta Propertindo (JakPro), biaya perawatan dan operasional JIS mencapai Rp 60 miliar per tahun.

Dana itu antara lain untuk pemeliharaan, operational house keeping, keamanan, mechanical, dan listrik. Dengan biaya yang tak sedikit, agaknya pembangunan JIS berfokus pada area gedung tersebut.

Sementara mengutip dari detik.com, PT Jakarta Propertindo (JakPro)angkat bicara perihal keluhan penonton konser Dewa 19 terkait akses jalan di Jakarta International Stadium (JIS). JakPro memastikan pihaknya bakal melakukan evaluasi secara menyeluruh.

“Evaluasi secara menyeluruh atas penyelenggaraan konser Dewa segera kami lakukan, termasuk keluhan-keluhan yang timbul,” kata VP Corporate Secretary JakPro Syachrial Syarif saat dihubungi, Minggu (5/2/2023).

JakPro sebagai pengelola JIS menerima segala saran beserta kritik dari masyarakat terkait minimnya fasilitas parkir hingga trotoar yang disebut tak memadai. Menurutnya, semua itu bakal dibenahi.

“Hal ini menjadi catatan kami untuk perbaikan,” jelasnya. (zainal)

Editor Ady Indra P

Loading...