Ribuan Warga Tanjungpinang Rayakan Pergantian Tahun Baru 2023 di Tepi Laut

Loading...

Suarasiber.com – Kawasan Tepi Laut di Kota Tanjungpinang menjadi tempat berkumpulnya massa terbanyak menjelang pergantian tahun 2023, Sabtu (31/12/2022) malam. Meski tak ada acara resmi, warga menyalakan kembang api dan meniup terompet.

Kerumunan warga di sepanjang Tepi Laut mulai terlihat setelah pukul 22.00 WIB. Namun keramaian sudah dimulai sejak maghrib di Kota Lama, yakni Jalan Merdeka hingga Teuku Umar. Di sini digelar Bazar Imlek yang membuat jalanan ditutup, hanya orangnya boleh masuk. Video keramaian Basar Imlek bisa dilihat di https://www.instagram.com/p/Cm1bC_tsasI/?hl=id

Bazar Imlek ini menyediakan ratusan stand beragam produk. Meski kegiatan dilaksanakan PSMTI dan Tionghoa Muda untuk menyambut Imlek, namun warga bisa mendapatkan aneka jajan dan penganan dari berbagai daerah di Indonesia.

“Ini yang paling ramai karena dua tahun kemarin kan Covid,” ungkap Heni, seorang pedagang makanan memberikan keterangan.

Pesona Bazar Imlek di Tanjungpinang yang berlangsung sebulan penuh juga mengundang warga dari luar untuk mencari untung. Salah satunya Alfaza yang datang darui Cirebon, Jawa Barat untuk menjual aneka pernak pernik Imlek seperti barongsai dan topeng.

Ribuan Warga Tanjungpinang Rayakan Pergantian Tahun Baru 2023 di Tepi Laut 1
Pergerakan warga menjelang tahun bartu 2023 diambil dari depan Hotel Furia. Foto – suarasiber/nurali

“Saya tahu beritanya dari Google dan saya datang ke sini. Alhamdulillah ada rezeki di sini,” tutur bapak dua anak yang mendapatkan tempat jualan strategis persis di sudut Jalan Merdeka – Jalan Teuku Umar.

Dua sampai tiga jam menjelang pergantian tahun, kerumunan massa pun pindah ke kawasan Tepi Laut. Pantauan suarasiber.com, pada pukul 22.30 WIB hampir semua kantong parkir di Tepi Laut, sejak dari Anjang Cahaya hingga Monumen Daun Sirih yang berbetasan dengan Pelabuhan Sri Bintanpura penuh.

Hal ini membuat banyak pengemudi mobil yang akhirnya hanya bisa memutar-mutar karena tak menemukan tempat parkir. Pelataran Monumen Daun Sirih dipenuhi warga yang berkelompok-kelompok. Tidak sedikit yang membawa makanan dari rumah dan menyantapnya bersamaa menjelang akhir tahun 2022.

Pergantian tahun bukan hanya dinantikan warga Tanjungpinang. Sejumlah hotel di dekat Tepi Laut, seperti Hotel Karas, Hotel Furia, Hotel Surya dan sebagainya diisi warga dari pulau seperti Lingga.

“Sudah tiga hari saya di bermalam di sini,” tutur Egi, warga Lingga yang datang ke Tanjungpinang bersama istri dan anak perempuannya yang masih kelas IV SD.

Keramaian warga di Tepi Laut dimanfaatkan sejumlah pengamen angklung. Mereka membawakan lagu-lagu koplo yang tengah viral. Jalan masuk ke Gurindam 12 benar-benar penuh. Sejumlah petugas parkir harus mengeluarkan beberapa sepeda motor di belakang mobil jika ada kendaraan roda empat yang mau keluar dari barisan parkir.

Saat jam menunjukkan angka 23.45 WIB, semakin banyak warga yang sebelumnya duduk duduk di Kota Lama bergabung di Tepi Laut. Para pedagang asongan lalu lalang, demikian juga dengan penjual mainan anak. Video suasananya bisa dilihat di https://www.instagram.com/p/Cm1oSbUgd-K/?hl=id

“Sudah habis,” ujar Ujang, penjual bakso dan sosis bakar. Jawaban yang sama disampaikan Neni yang jualan es. Perempuan ini bahkan mengaku dagangannya sudah habis pukul 22.00 WIB.

Mendekati pukul 00.00 WIB, petugas dari Satpol PP dan Polres serta Polsek setempat melakukan patroli dan pemantauan.

Ketika tahun berganti, warga serentak membunyikan terompet. Sementara yang sudah membeli kembang api menyalakannya. Beragam kembang api menghias langit di atas Tepi Laut. ADa yang berukuran besar dengan pecahan kembang penuh warna beridameter lebar, ada juga yang menyalakan kembang api kecil.

Pesta kembang api dan terompet ini berlangsung kurang lebih 5 menitan, selebihnya ada letupan satu dua di langit. Langit cerah membuat warga tak langsung pulang, mereka menunggu. Apalagi yang menyadari lokasi parkirnya tertutup lapisan kendaraan lain.

“Semoga tahun 2023 menjadi awal kebangkitan perekonomian di Tanjungpinang, Kepri dan Indonesia. Harus optimis,” ujar seorang pedagang tahu Sumedang. (machfut)

Editor Ady Indra

Loading...