Pesan Sri Mulyani ke Pejabat Baru: Jangan Jadi Pemimpin yang Hanya Berkata-kata

Loading...

Suarasiber.com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani meminta pegawai Kemenkeu tidak menjadi pemimpin yang hanya berkata-kata. Melainkan pemimpin yang bisa menjalankan apa yang dikatakannya.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat pelantikan 19 orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta pada Rabu (14/12).

“Kita sudah memahami what kind of leadership yang dibutuhkan di Kemenkeu. Pertama adalah mereka yang selalu bisa menjadi role model yang konsisten. Jangan menjadi pemimpin yang hanya berkata-kata. Tapi menjalankan apa yang dikatakan. Walk the talk,” ucap Menkeu, dilansir dari kemenkeu.go.id, Kamis (15/12/2022).

Pelantikan pejabat di lingkungan Kemenkeu adalah sebuah agenda rutin organisasi untuk menempatkan orang yang tepat, the right person on the right place dengan tujuan mengelola kebutuhan organisasi.

“Ini merupakan suatu kepercayaan dan sekaligus juga harapan kepada bapak ibu di dalam jabatan yang baru,” ungkap Menkeu mengawali arahannya.

Dalam kesempatan ini, Menkeu menekankan pentingnya leadership seorang pimpinan untuk menentukan kinerja Kemenkeu ke depan. Ini karena Kemenkeu sebagai bendahara negara dalam mengelola keuangan negara selalu dihadapkan pada situasi, kondisi, dan lingkungan yang terus berubah.

Sehingga, menjadi kebutuhan organisasi untuk menyiapkan kemampuan mengelola lingkungan yang terus berubah, dalam bentuk keuangan negara yang tetap sehat, kredibel, dipercaya, dan menjadi instrumen yang sangat menentukan berjalannya cita-cita Republik Indonesia.

“Leadership matters. Kepemimpinan anda sangat menentukan kinerja dari Kemenkeu,” ungkap Menkeu.

Menkeu mengungkapkan, yang sebetulnya menjadi motor penggerak utama adanya transformasi di Kemenkeu yaitu pejabat eselon II dan eselon III di unit tersebut. Hal ini mengingat peran merekalah yang secara langsung dilihat oleh jajaran Kemenkeu.

Selanjutnya, Menkeu juga mengatakan leadership itu berarti continuous learning. Jajaran Kemenkeu diharapkan tidak pernah berhenti belajar untuk memperbarui pengetahuan dan kompetensi teknis dalam bekerja. Hal ini karena keuangan negara dan perekonomian dunia akan terus menghadapi tantangan yang tidak mudah.

Tantangan yang dimaksud antara lain disrupsi dari pandemi Covid-19, climate change, digital teknologi, kondisi geopolitik dunia, dan juga demografi. Menurut Menkeu, lima hal ini jika dikombinasikan akan memunculkan shock sehingga rakyat dan perekonomian akan mengandalkan kepada negara.

“Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh jajaran Kemenkeu terutama para pejabat yang baru dilantik namun juga pejabat yang lain, ayo kita bersama-sama terus mengasah kemampuan kita, memahami arah perubahan dan karakter perubahan itu. Kemudian kita juga bersama-sama memformulasikan apa yang dibutuhkan oleh Kemenkeu sebagai institusi, sebagai organisasi,” pungkas Menkeu. (zainal)

Editor Yusfreyendi

Loading...