Suarasiber.com – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022 segera dibuka. Lulusan S1 dan D4 baik kependidikan atau nonkependidikan boleh mendaftar.
Hal ini dibahas ketika Ditjen GTK Kemendikbudristek melakukan webinar Sapa GTK Episode #7, Rabu (7/9/2022) siang. Webinar dengan tema “Yuk Jadi Guru Melalui PPG Prajabatan” tersebut menghadirkan Zainun Misbah, Cosmas Poluakan, Rizky Pasha Wirakusumah, dan Muniratul Mukaramah sebagai pembicara.
Pada gelombang ke-2 PPG, Kemendikbudristek membuka Kuota Nasional sebanyak 40.000 calon peserta yang disesuaikan dengan kekosongan formasi guru.
Pendaftaran PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022 ini dibuka untuk 18 (delapan belas) bidang studi prioritas. Sementara pada gelombang 1 ada 16 bidang studi.
Bidang studi baru ialah Bimbingan Konseling dan Seni Budaya.
Koordinator Pokja PPG Prajabatan, Zainun Misbah menjelaskan mahasiswa PPG Prajabatan Tahun 2022 akan memperoleh Beasiswa dalam bentuk Biaya Pendidikan selama 2 (dua) semester per 1 (satu) tahun.
Setelah mereka dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat pendidik, maka mereka akan diprioritaskan untuk mengisi formasi kekosongan guru di Indonesia.
Ia juga menambahkan, kesempatan ini diberikan kepada tamatan S1 atau D4. Baik dari jenjang kependidikan maupun non-kependidikan, bisa dari luar negeri atau dalam negeri. Syaratnya, IPK paling rendah 3.0.
Koordinator PPG Universitas Negeri Manado, Cosmas Poluakan mengatakan ini merupakan visi dengan kerangka yang pas bagi transformasi pendidikan di Indonesia.
“Kami dari perguruan tinggi akan mendukung penuh program pemerintah tentang pengembangan pendidikan profesi guru ini,” kata Cosmas.
Ia melanjutkan, tujuan PPG Prajabatan sekarang adalah menciptakan guru yang mengamalkan nilai Pancasila, guru yang dapat berkomitmen menjadi teladan, guru yang mempunyai kompetensi dasar dan berorientasi pada murid, serta diharapkan menjadi pembelajar sepanjang hayat yang memiliki dasar-dasar kepemimpinan.
“Tujuan PPG Prajabatan model baru ini sangat sesuai dengan tujuan dari pedagogi,” katanya. (zainal)
Editor Nurali Mahmudi
