Sosialita Ketahuan Ngutil Cokelat, Eh Pegawai Alfamart yang Dipaksa Minta Maaf
Suarasiber.com, Baru saja jagat maya Indonesia heboh. Seorang pegawai Alfamart meggagalkan upaya seorang wanita yang berniat mengutil cokelat.
Video yang kemudian viral dan tersebar luas itu menunjukkan seorang pegawai Alfamart berbicara dengan seorang wanita yang naik Mercy namun kedapatan ngutil cokelat. Si wanita akan bergegas dengan mobilnya saar si pegawai datang sambil merekam.
Si wanita kemudian menyodorkan perman yang diambilnya lalu masuk ke Alfamart.
Persoalan itu kemudian ditengahi pegawai Alfamart yang meminta si ibu membayar tiga cokelat yang diambilnya diam-diam.
Video penangkapan itu membuat si wanita malu dan merasa dirugikan. Ia pun membawa pengacaranya dan memaksa pegawai Alfamart yang sudah merekamnya meminta maaf,
Dari video viral yang tersebar, wanita pencuri cokelat mengancam karyawan Alfamart dengan UU ITE karena menyebarkan video.
Mengutip akun Twitter @Mei2Namaku, tampak perempuan pegawai Alfamart meminta maaf di antara wanita dan pengacaranya.
“Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Saya karyawan Alfamart ingin mengklarifikasi video yang tersebar di media sosial,” ungkap pegawai tersebut mengawali permintaan maafnya.
Selanjutnya ia meminta maaf kepada Marina tas videonya yang tersebar dan mengatakan hal ini sudah selesai secara kekeluargaan.
Pengacara yang tampak dalam video mengatakan tayangan pencurian yang beredar sangat merugikan kliennya.
Melihat hal itu, netizen geram bukan main. Banyak yang meminta Alfamart bertindak tegas dan memberikan perlindungan kepada pegawainya.
Netizen ngamuk, mengapa wanita yang ketahuan ngutil justru memaksa pegawai Alfamart yang merekamnya meminta maaf.
Ada juga warganet yang mengatakan kalau Alfamart tak mammpu menyediakan pengacara, ia dan teman-temannya siap patungan untuk menuntut balik.
“Duh bu apa ga malu, orang kaya tapi nyolong coklat yg harganya ga seberapa. Situ yg salah malah situ yg nuntut,” komentar seorang netizen.
Video permintaan maaf pegawai Alfamart ini sudah ditonton jutaan pemirsa. (zainal)
Editor Nurali Mahmudi
