Presiden Ingatkan Soal Stunting, Tahun Ini Minimum Harus Turun 3,2 Persen

Loading...

Suarasiber.com – Presiden RI Joko Widodo menargetkan Indonesia bebas stunting pada 2025. Karenanya, harus dilakukan upaya maksimal untuk terus menekan angkanya hingga seminimal mungkin.

Pemerintah Pusat telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia menurun pada 2024 sebesar 14 persen.

“Tahun ini minimum harus turun 3,2 persen, waktunya tinggal lima bulan lagi (sampai akhir tahun 2022) kalau kita ingin 2024 nanti stunting turun jadi 14 persen,” ucap Presiden Jokowi.

Hari ini, Kamis (7/7/2022) Presiden Jokowi memimpin Puncak Hari Keluarga Nasional (harganas) tahun 2022 di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara. Gubernur, wakil gubernur dan bupati/wali kota serta wakilnya hadir dalam upacara ini.

Dalam peringatan Harganas ke-29 tahun 2022 ini, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dan saling bergotong royong menurunkan angka kekerdilan pada anak (stunting) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

“Seribu hari awal kehidupan sebagai usia emas manusia Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045,” kata Presiden Jokowi.

Sementara itu Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo melaporkan bahwa hari keluarga nasional merupakan apresiasi bagi keluarga di Indonesia dalam pembangunan nasional. Harganas tahun ini mengusung tema ‘Ayo Cegah Stunting, Agar Keluarga Bebas Stunting’.

“Tema ini diangkat atas kekhawatiran kualitas generasi masa mendatang. Melalui gerakan penurunan stunting, kemudian kita bisa punya imbas yang luas,” harapnya.

Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa peringatan Harganas adalah momentum baik untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga.

“Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas,” kata Hasto Wardoyo.

Terakhir, Hasto Wardoyo mengatakan generasi penerus bangsa akan lahir dari keluarga-keluarga kecil di setiap daerah di Indonesia. Karena itulah, mereka harus tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas, kreatif, dan produktif.

“Selain aspek jasmani, anak-anak juga harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas sebagai modal pembangunan bangsa,” tutupnya.

Dari Kepri, Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Adi Prihantara bersama Ketua TP-PKK Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar dan pejabat Forkopimda mengikuti kegiatan tersebut secara virtual dari Gedung Daerah Provinsi Kepri, Tanjungpinang. (ky/zainal)

Editor Yusfreyendi

Loading...