Pengusaha Kuliner Beromzet Puluhan Juta Sehari Ini Memilih Hidup Pas-pasan

Loading...

Suarasiber.com – Dari bukan pengusaha menjadi pengusaha, biasanya diiringi dengan perbedaan gaya hidup. Namun tidak dengan Winery Nisasuci atau Nisa.

Nisa adalah pengusaha risol beku yang sudah 14 tahun menekuni usahanya sehingga omzet per hari mencapai puluhan juta rupiah.

Saat pertama jualan, ia hanya bermodalkan Rp75 ribu. Uang sejumlah itu untuk membeli 1 kg terigu, 1 kg telur, 1/4 kg menteg, sosis, dan mayones. Untungnya Ep25 ribu, sipakai lagi untuk nambah bahan. Begitu seterusnya.

Dilihat suarasiber.com dari YouTube Money Fighter, Rabu (6/7/2022), Nisa mengaku jika kegemarannya membuat risol karena itu makanan kesukaan anaknya. Ketika teman anak-anaknya juga suka, ia pun mencoba menjualnya.

Pada suatu ketika, warga Bogor ini membuat 150 risol dan dibawanya ke pasar kaget. Hanya dalam waktu dua jam, dagangannya ludes. Ketika minggu berikutnya ia membuat 200 biji, ternyata tak habis.

Dari sinilah Nisa belajar, bahwa usaha harus dijalani pelan-pelan dan sabar. Ia pun membiarkannya pelan-pelan untuk menghindari nafsu.

Nisa akhirnya menerima karyawan ketika melahirkan. Kesibukannya pun bertambah karena harus merawat anak.

Dengan kondisi jualan yang seperti biasanya, Nisa sempat berpikir omzetnya bakal berkurang. Ternyata Allah justru meningkatkan omzetnya.

“Ketika menambah rezeki orang, dibukakan pintu rezeki yang lain,” ungkap Nisa. Hanya dalam waktu setahun akhirnya ia menunaikan ibadah haji.

Kini Nisa memiliki 16 karyawan, hanya satu yang laki-laki sebagai sopir. Produknya pun sudah memembus luar provinsi, seperti Makassar dan Batam. Bisa dikatakan Nisa pengyusaha risol karena omzetnya puluhan juta sebulan.

Namun ia tetap berpegang pada prinsipnya bahwa hidup seharusnya sederhana dan cukup saja. Tidak terpikir olehnya kaya raya bergelimang harta.

Ia pun membuat batasan kaya dengan enak makan, tidur dan diberikan kesehatan. Juga bisa berbagi dan keluarga diberikan ketenangan.

Selain itu, Nisa juga tidak terpengaruh ketika ada yang bersuara usahanya begitu-begitu saja. Jika tambah modal, ada kemungkinan omzetnya lebih besar.

Nisa menganggapnya sebagai angin lalu. Sebab ia merasa mendapatkan berkah lantaran bisa seperti ini tanpa harus pinjam bank. Nisa memang tak pernah meminjam bantuan modal ke bank sama sekali. Dan ia tetap berdoa kepada Allah agar suatu saat bisa memberangkatkan haji karyawan-karyawannya.

Sebuah prinsip yang bisa menjadi panutan ya sobatsiber. (zainal)

Editor Yusfreyendi

Loading...