Ansar Akui Industri Kepri Masih Hadapi 7 Persoalan

Loading...

Suarasiber.com – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengungkapkan sejumlah permasalahan yang masih harus dihadapi dunia industri di wilayah yang dipimpinnya.

Usai penetapan Kawasan Industri Panbil sebagai kawasan industri bebas narkoba (Bersinar), Jumat (22/7/2022), ia menyebutkan ada 7 persoalan tersebut.

Kendala tersebut berupa tingginya harga bahan baku, perlunya penambahan akses jalan dan pelabuhan yang terintegritas.

Tiga, kurangnya utility seperti listrik, air, gas dan  pengolahan limbah.

Berikutnya, menyiapkan sumber daya manusia industri yang kompeten, mengubah pola pikir atau mindset masyarakat tentang limbah. Dimana limbah tidak semata dimusnahkan, tapi saat ini bisa diolah kembali menjadi bahan baku industri lainnya.

Kemudian, industri kecil dan menengah masih membutuhkan revitalisasi teknologi agar produktivitasnya lebih meningkat dan efisien. Tujuh, akses pasar dan tekanan impor.

“Dengan upaya bersama, kita semua tentu akan bisa menghadapi tantangan dan  ancaman permasahalan  yang dihadapi kawasan industri,” ungkap Gubernur.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Kepala BNN Provinsi Kepri Brigjen Pol Hendry Parlindungan Simanjutak, CEO Panbil Group Johanes Kennedy Aritonang diwakili Jeremy Purba.

Soal permasalahan industri di tahun 2022 sebelumnya juga disinggung Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.

Dalam webinar Economic Outlook 2022, 17 November 2021 lalu, Josua memperkirakan ekonomi Indonesia diprediksi masih dalam fase pemulihan pada 2022. Permintaan pada segmen industri diperkirakan akan mengalami perbaikan tahun depan, seiring dengan perbaikan ekonomi global.

“Pada tahun 2022, kami berharap seluruh industri akan pulih secara bertahap seiring dengan perbaikan ekonomi global dan domestik. Menurunnya jumlah kasus baru COVID-19 dan pelonggaran pembatasan mobilitas menjadi pendorong utama meningkatnya permintaan produk industri,” katanya, melansir CNBC Indonesia.

Meski demikian, dia tidak memungkiri masih ada berbagai tantangan yang akan dihadapi sektor industri pada masa pemulihan. Josua mengatakan tantangan pertama adalah realisasi tapering dan kenaikan suku bunga pada 2022 yang bakal memperkuat nilai dolar terhadap rupiah. Selanjutnya ia menyebut kenaikan harga bahan baku. (fik/zainal)

Editor Nurali Mahmudi

Loading...