Gubernur Kepri Taburkan Tanah Daik dan Air Penyengat di IKN Nusantara

Loading...

Suarasiber.com – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri kemah bersama di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kaltim, 13 – 15 Maret 2022.

Setiap gubernur diminta membawa tanah dan air dari daerahnya masing-masing untuk dituangkan dalam satu bejana besar.

Kemah ini diikuti seluruh gubernur di Indonesia dan dipimpin Presiden RI Joko Widodo serta sejumlah menteri yang akan diwarnai dengan ritual adat yang melibatkan air dan tanah.

Dalam kemah ini para gubernur juga diberikan waktu mengenakan pakai adatnya masing-masing.

Ansar mengambil satu liter air dari Penyengat dan dua kilogram tanah dari Daik.

Para Gubernur juga diminta untuk mengenakan pakaian adat masing-masing selama kegiatan berlangsung.

Dijelaskan Gubernur Ansar bahwa air dan tanah yang ia bawa  akan digunakan dalam ritual adat di IKN Nusantara.

Diyakini ritual ini  mengandung makna filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang sudah ada di bumi Nusantara.

Lokasi pengambilan tanah dan air yang dilakukan Gubernur Ansar setelah mendapatkan masukan tetua adat di Kepri.

Tanah dan Air Lainnya

Melansir suara.com, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil membawa tanah dan air dari 27 kabupaten dan Kota di wilayah Jawa Barat.

“Undangan Presiden sangat kami hormati. Kami membawa tanah dan air dari 27 kabupaten dan kota yang kami kumpulkan di Bandung,” kata Ridwan Kamil.

Sementara merdeka.com menuliskan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat membawa air dan tanah yang diambil dari tujuh kabupaten di Nusa Tenggara Timur.

Menurut Viktor, semoga tanah dan air yang diambil dari rahim Flobamorata untuk membangun IKN Nusantara, menjadi kekuatan dan kebanggaan Indonesia.

“Doakan kami agar tanah dan air dari rahim Flobamorata menuju Kalimantan Timur untuk membangun Ibu Kota Negara baru kita Nusantara, menjadi kekuatan dan kebanggaan Indonesia,” ungkap Viktor.

Gubernur lain juga membawa air dan tanah dari wilayahnya untuk disatukan di IKN Nusantara. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...