Tak Mampu Bayar Ambulans Rp700 Ribu, Ayah Bawa Jasad Bayinya 70 Km Pakai Motor

Loading...

Suarasiber.com – Kisah menyedihkan terjadi berkaitan dengan ketidakmampuan seorang warga membayat biaya ambulans. Akhirnya ia membawa jasad bayinya menggunakan sepeda motor sejauh 70 kilometer menuju kampungnya.

Hal yang seharusnya tak terjadi ini dialami Asdar (29), warga Dusun Batu Lappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Melansir tribunnews.com, istri Asdar bernama Juliatun Mariani (25) melahirkan bayinya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai, Kamis (27/1/2022) lalu.

Bayi yang dilahirkan dengan sesar selamat. Namun kondisinya prematur sehingga harus dirujuk ke RSU Pancaitana Kabupaten Bone. Sebelum melahirkan, Juliatun memang mengalami pendarahan.

Juliatun dan bayinya kemudian dipindahkan ke RSU Pancaitana Kabupaten Bone. Hanya semalam menjalani perawatan, kondisi bayi memburuk dan meninggal dunia.

Kepada wartawan, Asdar mengatakan berniat menggunakan jasa ambulans rumah sakit untuk membawa jenazah bayinya ke rumah. Sayang, sopir ambulans tidak bersesia mengantar karena uang Rp700 ribu yang diminta tak bisa dipenuhi Asdar.

“Saya sampaikan hanya punya Rp500 ribu, sopir bilang tak bisa. Lalu saya tambah jadi Tp600 ribu, tak bisa juga,” tuturnya.

Asdar kemudian meminta abangnya, Agus untuk mengemudikan sepeda motornya. Sedangkan ia duduk di boncengan sambil menggendong jasad anaknya.

Saat Asdar melewati Kecamatan Barebbo dan memasuki Kecamatan Cina, mobil ambulans milik RSU Pancaitana menyusul. Sopirnya meminta Asdar berhenti namun ditolak Asdar.

Ia sudah telanjur dibonceng abangnya dan perjalanan juga sudah separoh ditempuh.

Akhirnya perjalanan 70 kilometer berakhir di kampung Asdar, Batu Lappa, pada hari itu, Jumat, malam.

Kepala Bagian Administrasi RSU Pancaitana Kabupaten Bone, Fahruddin, kemudian mendatangi kediaman Asdar. Ia didampingi sejumlah dokter dan bidan.

Mereka meminta maaf atas kejadian tersebut. “Jadi kami atas nama manajemen meminta maaf atas masalah ini, tak seharusnya terjadi seperti ini Pak, ini salah,” kata Fahrudin.

Ditambahkannya, perlakuan sopir ambulans bukan sepengetahuan manajemen. Sopir tidak menyampaiannya ke manajemen, melainkan memutuskannya sendiri.

Pihak rumah sakit berjanji agar tidak terulang lagi seperti itu. Serta mengevaluasi seluruh bagian pelayanan ke depan.

Kisah salah satu warga yang kurang mampu di Kabupaten Sinjai ini mendapatkan perhatian Plt Gubernur Sulses, Andi Sudirman Sulaiman.

Tim utusan Plt Gubernur yang dipimpin Andi Alti berkunjung ke rumah Asdar. Turut hadir pada kesempatan ini Kapolsek Sinjai Timur, AKP Andi Armadana.

Selain menyampaikan duka cita dari Plt Gubernur, Andi Alti berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Andi Sudirman meminta seluruh layanan kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Ia pun memerintahkan Dinkes Sulsel berkordinasi dengan manajemen rumah sakit di Kabupaten Bone apabila ada pasien yang tak mampu menyewa ambulans.

Dari Pemprov Sulses, Asdar mendapatkan bantuan. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...