Pebisnis Indonesia dan China Sepakat Garap Pulau Bintan dengan Investasi USD 1,76 Miliar

Loading...

Suarasiber.com – Pebisnis Indonesia dan China menyepakati komitmen berinvestasi sekitar USD 1,76 di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ada tiga bidang bisnis yang akan digarap. Ketiganya, adalah bisnis di sektor keuangan, energi baru dan logistik.

Komitmen itu dituangkan dalam bentuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

MoU itu diteken pebisnis Indonesia yang tergabung di Taihe Group dengan pebisnis China. Adapun tiga bidang usaha yang akan digarap itu, adalah:

1. Offshore Financial Center Project, dengan Asia Brand Group Holdings Co., Ltd. senilai USD 680 juta;

2. New Energy Project, dengan Easypass Technology Co., Ltd. senilai USD 500 juta;

3. Logistics Port Project, dengan Shanghai Maolin International Trade Co., Ltd senilai USD 580 juta.

“Tiongkok selama ini telah menjadi mitra utama investasi dan perdagangan bagi Indonesia. Di masa pandemi, hubungan ekonomi kedua negara semakin kuat dengan beberapa sektor kerja sama yang potensial untuk terus dikembangkan.

Seperti energi dan infrastruktur,” kata Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun di website resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), (4/1/2022).

Disampaikan juga penekenan kesepakatan bisnis itu bermula dari kegiatan Promosi Ekonomi Indonesia di Shanghai  tanggal 28 Desember 2021.

Promosi dilakukan di China Economic Summit yang dibesut oleh Asia Brand Group, China Association for Asian Economic Development (CAEDA) dan Taihe Group Limited yang diikuti lebih dari 200 pengusaha Tiongkok. 

Tujuan promosi, adalah untuk menggali peluang kerja sama investasi dan perdagangan di Indonesia, khususnya di Pulau Bintan, Kepri.

Dubes Djauhari Oratmangun bersama dengan Konjen RI Shanghai, Deny Wachyudi Kurnia, CEO Taihe Group Dr. Sukardi, Presiden Indonesia Chamber of Commerce in China (INACHAM), James Hartono dan Chairman INACHAM, Liky Sutikno bersinergi mempromosikan peluang ekonomi Indonesia di sektor-sektor yang juga menjadi kepentingan Tiongkok.

Penerbitan UU Cipta Kerja diharapkan dapat lebih mendorong minat para pengusaha Tiongkok. Untuk memperluas maupun menjajaki peluang bisnis baru di Indonesia melalui berbagai insentif dan manfaat yang ditawarkan.

Dalam kesempatan tersebut, CEO of Taihe Group Shanghai, Dr. Sukardi, mempromosikan peluang investasi di Pulau Bintan kepada para pengusaha China yang menarik minat para calon investor China.

Di akhir forum, Taihe Group berhasil menandatangani 3 MoU kerja sama investasi dengan mitra pengusaha dari China.

Dalam rangkaian Summit, pihak penyelenggara telah menyampaikan penghargaan kepada Dubes Djauhari Oratmangun.

Djauhari dinilai sebagai salah satu figur yang berperan penting dalam pengembangan hubungan ekonomi Indonesia – China. (zainal)

Editor Yusfreyendi

Loading...