Mengenal Air Dohot, Deram-deram dan Nasi Dagang yang Dicicipi Menparekraf di Pulau Penyengat

Loading...

Suarasiber.com – Lawatan ke Batam dan Bintan untuk meninjau persiapan travel bubble dimanfaatkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno mengunjungi Pulau Penyengat, Sabtu (22/1/2022).

Didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan sejumlah tokoh masyarakat, Sandiaga mencicipi air dohot, kue deram-deram dan nasi dagang.

Bagi Anda yang bukan warga Penyengat, Kota Tanjungpinang, mungkin penasaran dengan penganan tadi. Suarasiber.com mencoba merangkum seperti apa air dohot, deram-deram dan nasi dagang.

Air Dohot

Minuman ini selalu disajikan saat raja-raja Kerajaan Johor-Riau-Lingga berkumpul. Jadi usianya sudah ratusan tahun.

Di Kepulauan Riau, minuman ini masih bisa ditemukan di Pulau Penyengat. Pada acara acara tertentu masih disajikan. Misalnya saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Ada semacam kepercayaan di kalangan masyarakat Penyengat, air dohot berkhasiat meredakan panas dalam. Hal ini memungkinkan lantaran bahan-bahan yang digunakan kebanyakan dari alam sekitar.

Melansir kaskus, bahan pembuat air dohot ialah kismis hitam, kismis kuning, buah kesemak, buah mata kucing, buah dohot, gula pasir dan gula batu.

Karena sejarah dan kekhasannya, air dohot masuk sebagai nomine minuman tradisional terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019.

Salah satu bahannya ialah buah dohot. Buah ini memiliki warna merah dan daging yang manis, rasa dan teksturnya mirip dengan kurma.

Salah satu warga yang melestarikan air dohot ialah Raja Aisyah Mutia Zafira. Bahkan monuman buatannya dipromosikan Ustaz Abdul Somad melalui Instagramnya. Ustaz ini memang pernah ke Penyengat pada awal 2021 lalu.

Kue Deram-deram

Sumber foto : kebudayaan.kemdikbud.go.id/dedi arman

Melansir wikipedia, kue deram-deram merupakan kue khas dari Kepulauan Riau yang pernah dijadikan camilan kerajaan.

Kue tersebut merupakan salah satu oleh-oleh untuk pengunjung yang datang ke Pulau Penyengat. Kue ini berbentuk seperti donat yang memiliki lubang di tengahnya, hanya saja bentuknya lebih kecil dari donat pada umumnya.

Kue deram-deram ini memiliki rasa yang manis, renyah dan gurih. Komposisi yang digunakan untuk membuat kue ini adalah tepung beras, gula merah, air dan minyak.

Salah satu makanan ringan khas dari Tanjungpinang adalah deram-deram. Kue ini adalah camilan khas dari Pulau Penyengat. Deram-deram bisa kamu jadikan sebagai oleh-oleh sebab kue ini cukup tahan lama.

Sementara genpi menuliskan, cerita dari masyarakat Penyengat, deram-deram pernah dijadikan camilan di kesultanan Melayu sehingga sampai saat ini deram-deram masih banyak dipilih para pelancong yang mengunjungi Tanjungpinang sebagai cenderamata.

Untuk membuat kue ini cukup mudah. Adapun bahan yang disiapkan adalah gula merah, tepung beras, air, dan minyak goreng. Cara pembuatannya yaitu pertama cairkan gula merah dengan menambahkan air secukupnya diatas didalam panci. Panaskan dengan api kecil. Lalu, campurkan dengan tepung beras, kemudian aduk hingga rata dan mengental. Diamkan adonan selama satu malam.

Setelah itu bentuk bulat seperti cincin dan goreng dalam minyak yang banyak. Goreng sampai berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Deram-deram siap disajikan untuk bersantai.

Nasi Dagang

Sumber foto : kebudayaan.kemdikbud.go.id/dedi arman

Nasi ini sebenarnya bukan hanya di Penyengat, seperti di Lingga masih ditemukan keberadaannya. Juga di tempat lain di Kepri. Bentuknya seperti nasi udukm dengan butiran beras yang tidak menyatu.

Rasanya gurih karena dimasak dengan rempah dan santan. Melansir liputan6.com, salah satu warung yang menjual nasi dagang ialah Pak Ali. Bagi wisatawan, warung Pak Ali kerap dijadikan tempat menyantap nasi dagang.

Anggota Pokdarwis Pulau Penyengat, Nurfatilla menyebutkan perbedaan nasi dagang dan nasi malaka. Nasi dagang sendiri berisi nasi dalam porsi kecil bersama ikan yang telah disalai, proses pengasapan ikan di atas sabut kelapa.

“Nama nasi dagang didapat karena jalur perdagangan banyak yang masuk ke sini, bagi pedagang yang akan melanjutkan perjalanannya, dibuatlah nasi dagang,” tambahnya.

Nasi dagang dan nasi malaka sama-sama dimasak dengan santan kelapa dan dibungkus daun kelapa. Namun, nasi malaka memiliki keunikan tersendiri yakni menggunakan halba atau kelabat dari Timur Tengah yang sampai ke Pulau Penyengat.

“Biasanya bisa juga buat kari, dengan makan halba bisa bikin sehat yang bermanfaat menurunkan gula darah dan kolesterol,” jelas Tilla.

Nah, Anda pasti ingin mencicipinya juga. Selamat berkunjung ke Pulau Penyengat! (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...