Ansar: Jika Data PMI Disatukan dengan Warga, Kasus Covid-19 di Kepri Tak Akan Pernah Habis

Loading...

Suarasiber.com – Gubernur Kepri mengatakan jika data Covid-19 di Kepri tidak dipasahkan antara masyarakat dan Pekerja Migran Indonesia (PMI), kasus corona di provinsi ini tak ada habisnya.

Pernyataan ini menanggapi pembacaan data oleh BNPB tentang provinsi dengan Covid-19 tertinggi. Kepri ada di urutan ke-2 setelah DKI dengan 168 kasus.

Sejak bertahun-tahun lalu, Kepri melalui Batam, Tanjungpinang dan Karimun dipilih pemerintah pusat sebagai pintu pemulangan PMI yang dideportasi dari Malaysia. Bahkan jauh sebelum ada pandemi Covis-19.

“Karena jika para PMI yang tertular juga digabungkan dengan masyarakat Kepri, tentu saja kasus covid di Kepri tidak akan pernah habis. Karena selamanya Kepri akan tetap menjadi jalur lalulintas keluar dan masuknya para PMI,” tutur Gubernur Ansar, Kamis (6/1/2022) di Tanjungpinang.

Sementara capaian vaksinasi Kepri termasuk yang terbaik di Indonesia. Demikian juga dengan tingkat kepatuhan masyarakat Kepri dalam menerapkan protokol kesehatan.

Belum lagi fakta terbaru, hasil survei serology tingkat titer antobodi masyarakat Kepri mencapai 89,6 persen. Itu artinya masyarakat Kepri termasuk sudah kebal terhadap virus covid19. Yang penting tetap patuhi prokes.

Hasil survei ini pun sudah dilaporkan Gubernur Kepri kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di kantornya, beberapa hari lalu.

Utus Kadinkes Koordinasi dengan BNPB

Pemerintah Provinsi Kepri, lanjut Gubernur, saat ini sedang gencar melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19, dengan sosialisasi dan memaksimalkan vaksinasi.

Vaksinasi yang tengah berjalan ialah untuk golongan anak 6 – 11 tahun.

Oleh sebab itu, Gubernur berharap kebijakan pusat yang menunjuk Kepri sebagai salah satu jalur pemulangan PMI ini tidak berdampak terhadap semangat masyarakat Kepri yang ingin selalu sehat.

“Muaranya bisa mengembalikan semangat pemulihan ekonomi guna bangkit dari keterpurukan,” kata Ansar.

Agar pembacaan data soal Covid-19 tidak terus seperti ini, Ansar Kadinkes M. Bisri berkoordinasi dengan BNPB.

Hal itu perlu diluruskan sebab BNPB membacakan data melalui kanal YouTube, platform berbagi video yang sangat disukai masyarakat.

M. Bisri berhasil menemui Prof Dr Wiku Bakti Bawono Adisasmito, yang menjabat sebagai juru bicara sekaligus tim pakar Covid-19 di BNPB.

Wiku mengakui jika data yang dibacakan memang dari para pekerja migran (PMI) yang masuk melalui Batam, dan bukan masyarakat asli Kepri.

BNPB juga sudah mengetahui jika penularan baru pada masyarakat Kepri sangat minim sekali, bahkan hampir tidak ada kasus.

“Pada intinya pihak BNPB mengakui jika mereka salah membaca data. Mereka tahu kita sudah baik dari segi vaksinasi dan sebagainya. Dan kita hampir tidak ada kasus sama sekali,” tarang Bisri.

Kasus Covid-19 di Kepri ialah penularan di kalangan PMI yang pulang lewat Batam. Diakui juga oleh BNPB, rendahnya penambahan kasus positive di Kepri adalah karena capaian vaksinasi yang sudah sangat tinggi. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...