Anggota TNI, Polri dan Pegawai Kecamatan Kedungpring Masih Gencarkan 3T

Loading...

Suarasiber.com – Upaya testing, tracing dan treatment terus digencarkan oleh tiga pilar di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Bukan tanpa sebab, 3T itu dilakukan sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di berbagai wilayah.

Seperti yang dilakukan oleh aparat TNI, Polri dan petugas kesehatan yang ada di Kecamatan Kedungpring pada Jumat (21/1/2022) siang. Tepatnya di Dusun Blumbang, Desa Dradahblumbang.

“Penelusuran atau pelacakan kontak adalah proses pencarian dan identifikasi warga yang pernah menjalin kontak erat dengan warga yang terpapar Covid,” ujar Dandim, Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf.

Endi menambahkan, upaya itu merupakan bagian dari adanya deteksi dini kontak erat kasus konfirmasi yang didapat di sejumlah daerah.

“Kalau hasilnya reaktif, ya harus menjalani isolasi atau karantina selama 14 hari,” bebernya.

Melansir covid19.go.id, istilah 3T sudah lama di Indonesia. Pada 12 November 2020 istilah ini juga dikemukakan Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarinvest), Monica Nirmala.

Menurutnya, penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak).

Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar.

“3M banyak membicarakan tentang peran kita sebagai individu. Sementara 3T berbicara tentang bagaimana kita memberikan notifikasi atau pemberitahuan pada orang di sekitar kita untuk waspada. Jadi memang ada satu proses yang tidak hanya melibatkan individu tapi juga orang yang lebih banyak”, kata Monica.

Hal itu disampaikannya dalam Dialog Produktif bertema Optimisme Masyarakat terhadap 3T (Tracing, Testing, Treatment) yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...