Usaha Laundry Anda Kembang Kempis? Ini Analisa Bos Berkah Laundry, Juma Aris

Loading...

Suarasiber.com – Era mengucek-ucek pakaian sendiri sudah berlalu, setelah diperkenalkannya usaha laundry kiloan di Indonesia. Waralaba pun tinggal pilih, atau mau mandiri juga boleh.

Sayangnya tidak semua usaha laundry bisa awet. Bahkan di tengah kondisi seperti sekarang ini, sebuah usaha laundry bisa tutup dalam hitungan bulan.

Suarasiber.com berkesempatan mewawancarai seorang pengusaha laundry kilon dengan brand Berkah Laundry, Juma Aris, Senin (15/11/2021) pagi.

Aris yang juga Ketua DPC Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo) Kota Tanjungpinang membeberkan hal penting jika ingin awet usaha ini.

“Yang penting harus menguasai ilmunya, jangan hanya karena memiliki modal langsung buka,” ujarnya mengawali pembicaraan di Berkah Laundry 1, Simpang Jalan Radar, Batu 10, Tanjungpinang.

Persiangan antar laundry tak bisa dihindari, sementara di Tanjungpinang belum ada organisasi atau perkumpulan pengusaha laundry. Hal ini mengakibatkan harga per kilogram tidak sama.

Aris justru mempertanyakan jika ada yang mematok harga per kilo terlalu murah. Karena harga plastik, parfum dan lain-lainnya semakin naik.

“Kalau saya nggak memiliki ilmu mencuci boneka, karpet, gordyn dan sejenisnya, mungkin berat juga bertahan,” sebut Aris.

Mencuci karpet atau boneka harganya berbeda dengan mencuci pakaian biasa. Saat ini untuk satu kilogram pakaian, Berkah Laundry menetapkan harga Rp7 ribu. Kalau karpet jauh di atas harga tersebut.

Hal ini, kata lelaki yang kerap diundang acara terkait UMKM, tidak dimiliki oleh semua pengusaha laundry.

Suasana ruang kerja di Berkah Laundry 1 di dekat Simpang Jalan Radar yang dikelola Juma Aris dan istrinya. Foto – suarasiber.com/eko

Kini Berkah Laundry sudah memiliki empat cabang. Yakni Berkah Laundry 2 di samping Hotel Aston, Batu 11; Berkah Laundry 3 di dekat Perumahan Kemenkumham; dan Berkah Laundry 4 di daerah Pembakaran Mayat.

Untuk menekan ongkos produksi, Aris juga belajar meracik pengharum pakaian selama dua tahun. Akhirnya ini kini bisa meracik pewangi dan pelicin pakaian.

Bagi warga yang ingin konsultasi tentang bagaimana membuka usaha laundry, Aris akan senang hati melakukan sharing pengalaman. Bahkan jika ada yang ingin dibantu dari pengadaan barang hingga teknik menjalankan usaha, ia pun tak keberatan.

Terakhir, Aris sangat menginginkan para pelaku usaha laundry di Tanjungpinang memiliki wadah. Gunanya untuk menyamakan pandangan terkait dinamisnya usaha ini.

“Tujuan akhirnya ya memberikan kenyamanan untuk para pelanggan kita masing-masing,” tutup Aris. (eko)

Editor Ady Indra Pawennari

Loading...