Nasi Uduk Brebes 21 di Tanjungpinang, Sambalnya Bikin Pengunjung Jadi Pelanggan

Loading...

Suarasiber.com – Bosan dengan makanan yang itu-itu saja? Datang saja ke Nasi Uduk Pecel Lele Brebes 21, depan seberang jalan Pasar Swalayan Wellcome, Bintan Center, Tanjungpinang.

Tempat makan kakilima ini sudah ada di sini sejak 2008 silam. Pemiliknya adalah Beni, lelaki kelahiran Brebes, Jawa Tengah yang merantau ke Tanjungpinang untuk menyuguhkan keahliannya meracik bumbu nasi uduk.

Ia buka mulai pukul 16.00 WIB dan tutup sampai jualannya habis. Saat mengundang suarasiber.com untuk mencicipi menu andalannya, Minggu (28/11/2021) sore, Beni bercerita banyak.

Selain nasi uduk, ia juga menyediakan nasi putih biasa. Sementara lauknya yang pasti ada ialah ayam dan ikan. Ada beberapa jenis ikan, namun yang pasti ada adalah lele.

“Bebek kami kesulitan mencari pemasoknya. Kalau di Jawa kan banyak yang ternak bebek, di Tanjungpinang agak susah,” tuturnya.

Ia lantas menyuguhkan teh hangat di tengah obrolan yang semakin menyenangkan. Bagi pengunjung yang tidak memiliki banyak waktu, pesanan teh hangatnya bisa disuguhkan teh panas.

Karena memang banyak pedagang yang menyamaratakan antara teh panas (di Tanjungpinang disebut Teh O) dan teh hangat. Teh hangat adalah minuman yang telah disiapkan dahulu biang tehnya, dikasih gula lalu dituang air panas separoh, baru ditambah air dingin hingga gelas penuh.

“Saya bawa kebiasaan di Jawa, umumnya kan teh hangat ya saya kasihnya teh hangat beneran,” ujar pelaku usaha kuliner sukses yang tak sempat menyelesaikan SD-nya ini.

Sambalnya Datangkan Banyak Pelanggan

Beni mengatakan, nasi uduk dan lauknya mungkin sama dengan pedagang di tempat lain.

“Namun sambal saya memiliki ciri khas sendiri. Dan banyak pelanggan saya dapatkan karena merasakan sambal yang saya racik,” tutur Beni.

Ia lantas menyuguhkan menu utamanya tadi, sambal dengan ayam, tempe dan tahu goreng serta sepiring nasi uduk hangat.

Sambalnya tidak halus, ada beberapa bahan yang oleh Beni sengaja dibiarkan agak mrongkol-mrongkol, seperti tomatnya. Jadi saat disantap selain rasa pedasnya juga masih terasa tomatnya.

Nasi Uduk Pecel Lele Brebes 21 juga tidak pelit sambal. Sambalnya bisa Anda nikmati bersama nasi dan lauk sampai sendokan terakhir.

“Saya sengaja membiarkan pengunjung menikmati sambal sampai nasi dan lauknya habis. Biar puas mereka makan,” imbuh bapak dua anak yang tinggal di Perumahan Taman Lembah Hijau, Jalan Hang Lekir ini.

“Lihat tuh, Bang sambalnya. Satu periuk penuh, memang sambalnya terkenal lezat di warung ini. Biasanya saya sama istri, karena balik jemput anak dari Kijangdan lewat sini, saya bungkus saja hari ini,” ujar Adrian yang memboncengken anaknya.

Beni yang merasa jadi bahan obrolan hanya tertawa kecil sambil menunjuk Adrian, “Ini salah satu pelanggan setia saya.”

Ada cerita unik yang disampaikan Beni tentang sambalnya. Beberapa pelanggannya bukan orang Tanjungpinang, namun di luar pulau. Salah satunya keluarga di Natuna, kabupaten lain di Kepri.

“Setiap ke Tanjungpinang menyempatkan diri menikmati sambal saya,” ungkap Beni.

Sementara untuk pelanggannya di Pulau Bintan, entah itu Kijang atau Tanjunguban, sebulan sekali biasanya datang.

Ikuti tulisan selanjutnya tentang perjalanan sukses Beni yang menguras air mata Anda. (nurali mahmudi)

Loading...