Potensi Kawasan Industri Sebayur dan Temiang Dipromosikan di Kementerian Investasi

Loading...

Suarasiber.com – Pemkab Lingga mempromosikan potensi  dua kawasan industri Sebayur dan Temiang di Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rabu (27/10/2021).

Kedua kawasan industri itu masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda. Kawasan Industri Sebayur dekat dengan bahan baku. 

Sementara Kawasan Industri Temiang dengan akses pasar, yakni Pulau Batam dan negara tetangga.

Bupati Lingga, M Nizar mengatakan, pihaknya juga ingin berpacu dengan Batam, Bintan dan Karmun (BBK), yang gencar menawarkan potensi daerahnya, khususnya daya tarik kawasan industri.

“Ada dua rencana kawasan industri yang kami tawarkan. Sebayur di Kecamatan Singkep Barat yang identik dengan kawasan yang memiliki potensi pertambangan.

Satu lagi Kawasan Industri Sebayur. Daerahnya dekat dengan Pulau Batam. Dari ujung Pulau Galang di Batam, bisa ditempuh dalam hitungan menit pakai kapal cepat,” kata Nizar, yang didampingi Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy dan rombongan.

Kawasan Industri Sebayur berada dalam tiga desa, yakni Desa Marok Tua, Tanjung Irat dan Langkap. Rencananya sekitar 3 ribuan hektar lahan ditawarkan dalam kawasan industri ini. Banyak kelebihan yang ditawarkan Sebayur.

Menurut dia, posisi geografis Singkep yang berbatasan langsung dengan tiga provinsi, yakni Riau, Jambi dan Bangka Belitung, merupakan keunggulan komparatif yang dimiliki kawasan industri Sebayur dibandingkan dengan kawasan industri lainnya.

Keunggulan lain yang dimiliki Sebayur adalah daerah Singkep Barat dan Singkep dikenal daerah pertambangan. Tidak hanya timah, daerah ini potensi dalam pertambangan bauksit, termasuk juga pasir.

“Sebayur langsung berhadapan dengan daerah laut dalam. Menghadap ke daerah Riau dan Jambi,” ujarnya.

Di sisi lain Kawasan Industri Temiang yang terletak di Kecamatan Temiang Pesisir memiliki potensi dalam pengembangan industri pariwisata dan sebelumnya di kawasan ini juga daerah pertambangan.

Hal yang utama dari kawasan ini adalah aksesnya yang dekat ke pasar.

“Sebagai bukti keseriusan kami untuk mempromosikan dua kawasan industri kami. Kami datang ke Kementerian Investasi/BKPM ini. Kajian potensi dua kawasan industri ini juga telah dilakukan pihak konsultan yang berkompeten,” sebutnya.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi meminta Pemkab Lingga fokus dalam program pengembangan kawasan industri.

Kajian atau studi yang dilakukan tidak perlu muluk-muluk namun yang terpenting adalah harus terukur dan bisa direalisasikan.

“Tidak perlu muluk-muluk. Wacana besar tidak ada artinya kalau tidak terealisasi. Apalagi kepala daerah menjabat waktunya singkat.

Saat bapak menjabat, bapak harus memiliki progra yang realistis dan bisa diwujudkan agar tidak mubazir,” kata Imam.

Ia menilai setelah mendengar paparan tentang potensi dua kawasan industri Sebayur dan Temiang secara singkat, ada penilaian singkat yang bisa dilakukannya. Kawasan Temiang menurutnya lebih prospek karena dekat pasar.

“Secara teori dan kecendrungan pengembangan industri alasannya simpel saja. Pasti dibangun dekat bahan baku atau dekat pasar.

Sebagai contoh industri kimia kenapa selalu di Pulau Jawa. Alasannya itu tadi, pertimbangan akses ke pasar, bahan baku dan juga sumber daya manusia,” sebutnya.

Selain Bupati Lingga, M Nizar, rombongan Pemkab Lingga yang hadir dalam pertemuan dengan pejabat Kementerian Investasi adalah Wabup Neko Wesha Pawelloy, mantan Bupati Lingga, Alias Wello, Staf Khusus Bupati Lingga bidang Investasi, Ady Indra Pawennari, dan pejabat Barenlitbang Lingga, serta pihak konsultan.

Sementara, Kementerian Investasi diwakili Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Imam Soejoedi, didampingi Kasubdit Wilayah Riau, Jambi dan Kepri, Ady Soegiharto. (ded)

Loading...