Zakat Kepri di Wilayah Sumatra Disegani

Loading...

Suarasiber.com – Kanwil Kemenag Kepri mengadakan pelatihan bagi insan perzakatan Kepri di Comforta Hotel dan Resort Tanjungpinang.

Peserta pembekalan Baznas tahun ini berjumlah 25 orang masing-masing Baznas Kepri 3 orang, Tanjungpinang 4 orang, Bintan 3 orang, Batam 3 orang, Karimun 3 orang, Anambas 2 orang dan panitia 5 orang.

Utusan dari Natuna berhalangan hadir karena terkendala cuaca yang kurang bersahabat untuk melakukan perjalanan.

Kakanwil Kemenag Kepri, Dr. H Mahbub Daryanto memiliki pengalaman membanggakan. Saat kunjungan ke sejumlah provinsi di Sumatera, tuan rumah mengatakan segan atas potensi zakat yang di Kepri.

Hal ini disampaikan Kasi Bimas Islam Kanwil Kemenag Kepri, H Edi Baskara kepada peserta pembekalan, Sabtu (4/9/2021).

“Pendapatan Zakat Kepri sangat fantastis sehingga sangat disegani di wilayah Sumatera,” ujar Edi.

Ditambahkan olehnya, penduduk Kepri baik muslim maupun non muslim hanya 2,06 juta jiwa. Urusan zakat tentu hanya dilakukan muslim, sehingga potensi zakat diperkirakan hanya dari 1,4 juta jiwa.

Namun potensi zakatnya mencapai Rp 1 Triliun dan dibuktikan dengan pendapatan zakatnya mampu mencapai ratusan miliar per tahun.

“Pengelola zakat perlu mengasah kemampuannya, menambah ilmu perzakatan dan melakukan inovasi-inovasi dalam pengelolaan zakat, baik dari segi pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat,” tegas Edi.

Divisi pengumpulan harus memiliki program yang menarik dalam memberikan pengetahuan tentang zakat, agar masyarakat merasa zakat sebagai kebutuhan bukan beban.

Begitu juga bagaimana prosedur pendistribusian dapat dilakukan dengan cepat dan tepat dan bagaimana agar pendayagunaan bisa menjadikan seorang mustahik menjadi muzaki.

Sebagaimana pengalamannya secara tidak sengaja bertemu dengan mustahik di sebuah masjid. Awalnya Si Fulan menjadi mustahik, namun berkat bantuan modal usaha Baznas sekarang ia menjadi muzaki.

“Ini adalah kecermerlangan amil dalam pendayagunaan zakat, selain bisa mengentaskan kemiskinan juga bisa membantu mengarahkan menjadi orang yang taat kepada Allah,” tambah Edi.

Edi menambahkan pentingnya sinergi program antara Baznas kepri dan Kabupaten/Kota, sehinga programnya berjalan terencana dan terukur.

Di satu sisi jangan ada mustahik yang mendapatkan bantuan ganda dari Baznas provinsi dan Kabupaten atau Kota, dan di sisi lain ada mustahik yang tidak mendapatkan bantuan sama sekali.

“Saya merasa bangga dan senang hati karena bertemu penghuni rumah yang dibantu Baznas dan melihat sendiri di daerah pulau-pulau yang jauh Baznas hadir dengar program bedah rumah. Mari kelola zakat secara profesional,” pinta Edi.

Ketua Panitia Hj Halimah menuturkan pemateri pembekalan ialah Syakyarkiti; Dadang Romansyah dan narasumber lain. (man)

Loading...