Rahma: Penurunan Kasus Harian Bagus, Harus Diiringi Semangat dari Masyarakat

Loading...

Suarasiber.com – Tren kasus konfirmasi positif covid-19 di kota Tanjungpinang terus mengalami pelandaian. Ini berarti pengendalian kasus covid-19 memberikan hasil positif.

“Tren penurunan kasus positif sudah cukup bagus. Harapannyaa, kondisi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” kata Wali Kota Tanjungpinang Rahma, Rabu (15/9/2021).

Menurut Rahma, kencenderungan penurunan kasus ini karena adanya semangat kerja sama pemko, TNI, Polri, dan tenaga kesehatan. Namun, hal ini juga harus diiringi semangat yang sama dari masyarakat untuk senantiasa meminimalisir penularan covid-19.

Dengan begitu, masyarakat dan pelaku usaha juga memberikan sumbangsih atas upaya penanganan covid-19 yang selama ini dilakukan.

“Pelonggaran aturan PPKM sudah diberikan. Namun, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan juga harus selalu dilakukan. Dengan begitu, semangat penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi bisa sejalan,” harap Rahma.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri menjelaskan angka positivity rate di Tanjungpinang pada Selasa (14/9/2021) sudah berada di angka 6,3%. Sedangkan, untuk wilayah yang berada di zona kuning itu rata-rata di angka >5% – 15%.

“Tanjungpinang sudah mencapai 6,3%. Itu artinya, Tanjungpinang sudah di level kuning untuk angka testing positivity rate,” ucap Elfiani.

Elfiani menuturkan, kalau dibandingkan pada masa PPKM level 4 itu jumlah kasus rata-rata 89,3 kasus per hari. Kemudian pada level 3, dua minggu berikutnya yaitu pada 10-23 Agustus dengan total kasus 465 orang rata-rata 33,2 kasus per hari.

Selanjutnya, pada masa 24 Agustus sampai 6 September ini sudah mengalami penurunan, dimana kasus 24,9 orang per hari. Dan pada seminggu terakhir ini dari 7 sampai 13 September jumlah kasus ada 117 orang dengan rata-rata 16,7 per hari.

“Jadi, kita melihat tren terus turun sejak Agustus 2021,” sebutnya.

Sedangkan, tingkat keterisian kamar tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) Tanjungpinang di angka 19%,” tambah dia.

Meski tren kasus terus menurun, Elfiani mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan terutama di tempat-tempat keramaian.

“Protokol kesehatan harus tetap di jaga. Bagi masyarakat yang belum divaksin segera vaksin di tempat dan fasilitas kesehatan yang sudah kita jadwalkan,” tuturnya.

Optimalkan Karantina Terpadu

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) covid-19 Kota Tanjungpinang mengoptimalkan tempat karantina terpadu untuk perawatan pasien terpapar agar pengawasan dan perawatan lebih intens.

Dari data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Tanjungpinang, Senin (13/9), tercatat jumlah kasus aktif sebanyak 153 orang, pasien yang mejalani perawatan di rumah sakit 25 orang, isolasi mandiri (Isoman) 95 orang dan mes bhayangkara 4 orang.

Sedangkan, pasien yang menjalani perawatan isolasi terpadu di villa lohas sebanyak 29 orang. Jika dibandingakan pada Selasa (7/9) kemarin, pasien yang menjalani perawatan di isoter lebih sedikit hanya 10 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengoptimalkan isolasi pasien terpapar covid-19 di tempat karantina terpadu yang sudah disiapkan pemerintah di villa lohas yang berlokasi di Toapaya, Bintan.

“Kita optimalkan karantina terpadu supaya mencegah penularan di tingkat keluarga dan masyarakat,” kata Elfiani, Senin (13/9/2021).

Ia menyebut, saat ini pada umumnya penularan lebih banyak terjadi pada tingkat keluarga. Hal ini, karena jika salah satu anggota keluarga yang ada di dalam satu rumah itu OTG, maka berpotensi menularkan anggota keluarga lainya.

“Dia tidak ada gejala, terus dia ke mana-mana dan menularkan banyak orang, termasuk anggota keluarganya.Sehingga memang harus dijaga agar kasus tidak bertambah banyak” ucap Elfiani.

Di tempat berbeda, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Dalduk KB Kota Tanjungpinang, Sri Handono Suparmadi menjelaskan, saat ini setiap ada penambahan kasus baru juga disarankan untuk diisolasi di villa lohas agar pasien lebih terpantau.

“Ini memang untuk memutus penularan di tingkat keluarga,” ujarnya.

Menurutnya, penurunan jumlah pasien isoman itu dikarenakan tingkat kesembuhan lebih cukup tinggi dan setiap ada pasien baru selalu dibawa ke villa lohas.

Handono berharap, kasus aktif di Tanjungpinang bisa terus berkurang tentu harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat oleh masyarakat pada setiap aktifitas.

“Alhamdulillah, sekarang kasus aktif tersisa 153 orang, mudah-mudahan angka ini terus menurun setiap harinya,” tuturnya. (mat)

Loading...