Yuk Mengintip Strategi Pengembangan Pertanian di Kepri

Loading...

Suarasiber.com – Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendukung secara total program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Saat video conference Sosialisasi Program Gratieks dan UU No.21 Tahun 2019 di Tanjungpinang, Rabu, (4/8/2021), Gubernur membeberkan beberapa strategi pengembangan pertanian di Kepri.

Pertama mengembangkan komoditas pertanian sesuai kesesuaian lahan, peluang pasar dan karakteristik budaya masyarakat.

Kedua penguatan kelembagaan petani serta mendorong terjadinya kemitraan yang saling menguntungkan dalam pengusahaan pertanian.

“Kita juga akan mengembangkan diversifikasi produk untuk memperoleh nilai tambah, serta upaya peningkatan mutu dan daya saing dalam memenuhi pasar ekspor, serta mendorong keberlanjutan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” papar Gubernur Ansar.

Mengambil data BPS Kepri, Ansar menjelaskan prosentase kenaikan ekspor pertanian secara keseluruhan di Provinsi Kepri pada Triwulan I tahun 2021 juga naik sebesar 26,18 persen.
Selain itu, melansir data IQFast Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang Tahun 2021 terdapat beberapa komoditas pertanian yang diekspor ke beberapa negara,

Yakni peternakan, karet, produk olahan kelapa (Santan dan Tepung kelapa), daun sirsak dan bunga kelor, coconut oil, bajakah serta kunyit.

Dari sektor peternakan, komoditas unggulan yang diekspor berasal dari Pulau Bulan, yang merupakan ekspor ternak dengan negara tujuan Singapura. Ekspor ternak ini dilakukan setiap hari, dengan estimasi jumlah yang diekspor sekitar 800 – 1000 ekor per hari.

Pada tahun 2021, ekspor peternakan dari Pulau Bulan tujuan Singapura berjumlah 170.404 ekor dengan frekwensi 158 kali dengan nilai ekonomis berkisar Rp432,9 miliar.

Pada Tahun 2021, karet asal Kabupaten Bintan telah diekspor ke beberapa negara yaitu Amerika Serikat, Belanda, Kanada, Malaysia, Perancis, Spanyol, Turki, Korea Selatan, Brazil, Inggris, Jepang, Mesir, China, Vietnam dan Italia dengan volume ekspor 10.058.774 kg, frekuensi 82 kali dengan nilai ekonomis berkisar Rp237 miliar.

Selain ekspor peternakan dan karet, terdapat juga ekspor produk olahan kelapa (santan dan tepung kelapa) dengan tujuan Jerman, India dan Bangladesh.

Produk olahan kelapa tersebut pada tahun 2021 telah diekspor sebanyak 374.405,20 kg, frekuensi 15 kali dengan nilai ekonomis berkisar Rp5 miliar.

Melalui sosialisasi program Gratieks tersebut, Gubenur Ansar ingin ekspor dari Provinsi Kepulauan Riau menjadi penanda bahwa Kepulauan Riau memiliki peran yang sangat strategis dalam menambah devisa negara sehingga secara tidak langsung akan menguatkan pertumbuhan ekonomi. (man)

Loading...