Roby Kurniawan Ansar dan Jejak Muhammad Al Fatih

Loading...

Suarasiber.com – Bandar Seri Bentan, nama yang indah dan megah yang merupakan nama Ibu Kota Kabupaten Bintan.

Letaknya di jantung Pulau Bintan di Desa Bintan Buyu yang berjarak sekitar 30-an Km dari Kota Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepri.

Meski cuma berjarak sepenanakan nasi, namun Bandar Seri Bentan yang dibangun dan dicita-citakan Ansar Ahmad, saat jadi Bupati Bintan sebagai pusat perekonomian baru hingga kini masih jadi kota mati.

Bandar ini cuma menyala saat siang hari. Itu pun tidak terlalu ramai. Karena, perkantoran pemerintahan Kabupaten Bintan hingga 15 tahun terakhir masih berserakan.

Ada di Bandar Bintan Telani, ada di Kota Tanjungpinang, ada di Kijang, Bintan Timur dan lainnya 

Semua gedung perkantoran itu dibangun oleh di masa Ansar Ahmad jadi bupati dua periode. 

Tenggelam

Dan, sejak 5 tahun terakhir tidak sebiji pun gedung baru yang terbangun. Bakal masjid yang akan dibangun pun cuma jadi tiang-tiang yang kini berlumut.

Senasib dengan jalan lintas timur, yang walau panjangnya cuma sekitar 12,5 Km. Tapi sampai sekarang cuma jadi teori di atas kertas.

Sementara saat Ansar jadi bupati dan anggaran masih minim, jalan lintas barat puluhan Km dan 5 jembatan bisa terbangun.

Padahal, jumlah APBD Bintan sejak beberapa tahun terakhir selalu di atas Rp1 triliun per tahunnya!

Kondisi yang mempertegas, Ansar Ahmad yang kini Gubernur Provinsi Kepri, adalah bapak pembangunan Bintan.

Tak heran jika hingga kini, kemegahan Bandar Seri Bentan masih hanya sebatas nama. Yang saat mentari mulai tenggelam di ufuk barat, bandar ini pun ikut hilang. 

Eksklusif

Pusat perkantoran yang eksklusif dan terpisah dari permukiman penduduk itu, membuatnya semakin terkucil di malam hari.

Nyaris tidak ada aktifitas apapun yang terlihat. Jangankan menjadi simpul ekonomi baru di Bintan, sekedar membuat ekonomi warga sekitar ikut bergerak pun, tidak.

Kecuali beberapa kedai kecil yang menjual makanan minuman.

Satu-satunya perubahan yang terlihat di Bandar Seri Bentan sejak ditinggalkan Ansar, adalah adanya embung atau waduk buatan. Waduk yang sumber dananya dari APBN. 

Kejayaan Kerajaan Bentan

Di saat Bandar Seri Bentan terkesan tenggelam dalam masa sekitar 5 tahun, tiba-tiba terjadi perubahan di pucuk pimpinan daerah Kabupaten Bintan.

Menyusul ditangkap dan ditahannya Apri Sujadi Bupati Bintan, Kamis (12/8/2021). Pucuk pimpinan akan berpindah ke tangan Rohy Kurniawan.

Anak muda ini akan mengawalinya sebagai Plt Bupati Bintan. Roby yang dilahirkan 3 Juni 1993 di Tanjungpinang, ditakdirkan untuk melanjutkan visi bapak kandungnya, Ansar Ahmad.

Tak hanya untuk menghidupkan Bandar Seri Bentan, yang memberi manfaat bagi warga sekitarnya. Dan, menjadi simpul ekonomi baru Bintan.

Sekaligus mengembalikan kejayaan kegemilangan Bintan, yang pernah menjadi pusat Kerajaan Bentan dari sekitar tahun 1100.

Fakta sejarah yang diharapkan mampu melecut dan memotivasi Roby Kurniawan, yang kini memimpin Bintan. 

Muhammad Al Fatih

Usianya yang baru 28 tahun justru menjadi nilai plus untuk Roby. Sama seperti Muhammad Al Fatih, Sultan Turki yang menaklukkan Konstantinopel di usia 25 tahun.

Meski masih belia, Fatih mampu membangun Konstantinopel (kini, Istanbul) menjadi pusat peradaban Islam dan dunia.

Turki punya Istanbul, Bintan punya kawasan pesisir yang ditakuti Singapura. Karena, kedalaman perairannya bisa dilayari kapal supertanker.

Yang jika dikembangkan serta dikelola dengan benar, bisa menjadi kompetitor atau partner Singapura.

Melalui seorang teman dekat, kiprah profesionalisme Roby sudah tampak sejak menjabat Wabup Bintan selama beberapa bulan terakhir.

Semoga saja sikap profesional itu terus berlanjut setelah menjabat sebagai Bupati Bintan. (mat) 

Loading...