Rina Febriani, Anggota Dewan yang Ikhlaskan 30 Persen Gajinya untuk Membantu Sesama

Loading...

Seorang wakil rakyat memang bukan pejabat legislatif yang hanya sibuk rapat internal, hearing serta kunjungan kerja keluar daerah.

Zainal Takdir – Tanjungpinang

Bagi Rina Febriani, dipercaya oleh rakyat untuk mengemban amanat sebagai wakil rakyat menimbulkan konsekuensi harus bisa membantu rakyat.

Anggota DPRD Kota Tanjungpinang Periode 2019 – 2024 dari Partai Demokrat ini sudah menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat sejak baru dilantik, 2019 silam.

Tepatnya 2 September 2019 ia sudah menegaskan ingin bisa membantu menyelamatkan ekonomi rakyat dengan caranya sendiri. Baginya, bantuan kecil akan sangat bermanfaat daripada tidak sama sekali.

Hal sekecil apapun jika diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan akan sangat terasa gunanya.

Ia mengistilahkannya dengan bantuan sosial (Bansos) pribadi. Bentuknya berupa sembilan bahan pokok (sembako) yang dibagikannya secara rutin setiap bulan secara bergiliran kepada warga yang memang membutuhkan.

Saat pandemi Covid-19 tiba-tiba datang ke negeri ini, Maret 2020, perekonomian rakyat benar-benar jatuh. Virus yang awalnya dikira hanya sekian bulan, ternyata sampai hari ini belum juga berakhir.

Namun Rina masih tetap setia dengan Bansos pribadinya sampai hari ini. Istri seorang anggota polisi yang sehari-hari mengabdi di Polres Tanjungpinang ini menggunakan 30 persen penghasilannya sebagai anggota dewan untuk membiayai kegiatan sosialnya.

Bantuan dari Rina bukan hanya sembako, namun bantuan lain. Di kala pandemi Covid-19, Rina bekerja sama dengan pengurus RT setempat untuk mendata siapa warga yang membutuhkan bantuan.

Seruan Ketum Demokrat, Mas AHY

Sebagai kader Partai Demokrat, Rina senantiasa mencari informasi tentang berbagai kebijakan yang dibuat pusat. Ia juga masih ingat bagaimana Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan dukungan morilnya kepada warga Desa Wadas, Kabupaten Karawang saat menyerahkan ribuan paket sembako, 19 Mei 2020 lalu.

Hari itu AHY melaunching program Gerakan Nasional Partai Demokrat (GNPD) Peduli dan Berbagi. AHY dan Partai Demokrat secara simbolis melepas 18 ribu bantuan sembako ke berbagai wilayah di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

Kepada semua kadernya, AHY menyerukan turun dan melakukan kerja nyata untuk memberikan itikad baik.

Dan Rina menjunjung tinggi sikap peduli sesama, seperti ditunjukkan oleh ketua partainya.

Untuk membantu sesama setiap bulan secara rutin, Rina tentu saja sudah berdiskusi dengan anggota keluarganya. Dan ia sangat bersyukur semuanya memberikan dukungan.

Kebaikan yang ditunjukkan Rina lambat laun akhirnya diketahui masyarakat. Hingga ada yang datang ke rumahnya, di Jalan Handjoyo Putro, Batu 8 Atas, Tanjungpinang, mengeluhkan kondisi perekonomiannya yang dirasa sulit.

Bagi, Rina, jika anggaran yang diambil dari 30 persen gajinya masih tersisa akan diberikan dan digunakan sebagai bansos pribadi.

Ibu Bhayangkari ini tidak hanya menyediakan dana untuk bantuan sembako. Rina Febriani adalah anggota DPRD Kota Tanjungpinang yang kerap menjumpai warga, khususnya di Dapilnya, Tanjungpinang Timur.

Sekali Dayung, Dua Pulau Terlampaui

Rina Febriani, anggota DPRD Kota Tanjungpinang dari Partai Demokrat berforo bersama warga yang menerima sambako Bansos pribadinya. Foto – istimewa

Mengapa Rina Begitu getol turun menjumpai warga untuk memberikan bantuan secara langsung?

Ternyata ia sadar, sebagai wakil rakyat waktunya juga harus dibagi untuk keluarga dan tugas serta pekerjaan lain. Dengan turun langsung memberikan bantuan Rina sekaligus menjaring aspirasi.

Baginya, menjemput aspirasi dari kalangan bawah bukan hanya kala anggota dewan tengah reses. Kapan saja bagi Rina bisa melakukannya.

Setiap kali memberikan bantuan, Rina selalu berkoordinasi dengan Ketua RT untuk mendata siapa-siapa saja warganya yang kurang mampu. Ia meminta data yang diberikan benar-benar valid.

Bersama pengurus RT juga, beberapa hari kemudian, Rina akan turun ke lapangan.

Namun jauh sebelumnya, sebelum terpikir jika akhirnya ia harus duduk sebagai anggota dewan, kesusahan hidup memberikan bekal baginya.

Lahir dari seorang ibu rumah tangga dan ayah yang pensiunan kepala sekolah, Rina kecil hingga remaja bukan termasuk mereka yang bisa dengan mudah mendapatkan semua keinginannya.

Dari orang tuanya ia mendapatkan didikan untuk rajin sekolah dan membantu teman. Saat ini, teman itu adalah masyarakat.

Gadaikan HP untuk Bertahan Hidup

Ada sebuah kisah yang disampaikan Rina, tentang dering telepon dari sebuah nomor yang belum disimpannya. Ia memang bukan tipe pejabat yang enggan membuka telepon ketika ada nada masuk tanpa nomor.

Ternyata itu penggilan dari seorang warga yang keluarganya harus menjalani isolasi mandiri di rumah karena Covid-19. Dalam kondisi yang seperti itu, warga tersebut meminta tolong kepada Rina.

Ia menawarkan ponselnya yang digunakan untuk menelepon Rina. Ia ingin menggadainya karena tak lagi memiliki uang untuk kebutuhan keluarganya. Saat itu bantuan sosial dari pemerintah belum segencar saat ini.

Di tengah situasi yang mengharukan seperti itu dan Rina bisa berbuat sesuatu, ia mengaku sangat bahagia dan damai. Ia bisa melihat apa yang diperbuatnya membuat orang lain merasa senang.

Kebahagaiaannya adalah membantu sesama sebagai bagian dari janjinya ketika kampanye.

Janji itu adalah utang yang menjadi tanggung jawab Rina untuk bisa melunasinya. Meski sudah berjuang dengan Bansos pribadinya, Rina mengaku belum banyak yang bisa dilakukannya untuk masyarakat Kota Tanjungpinang.

Ia mengatakan baru bisa mencoba untuk membantu semampunya. Karena ia tak ingin melakukan sesuatu secara terpaksa. Jika ia ingin membantu maka harus dilakukan secara ikhlas.

Tak ingin menjadi seperti kacang yang melupakan kulitnya, Rina masih saja belum merasa cukup membantu warga yang membutuhkannya.

Karena dukungan warga ia terpilih sebagai anggota DPRD Kota Tanjungpinang. Rina lahir dari masyarakat dan ingin mengabdikan diri untuk masyarakat. ***

Loading...