PPKM Bikin Peternak di Bintan Ini Kesulitan Pasarkan Ribuan Ekor Ayam Kampungnya

Loading...

Suarasiber.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memberi dampak yang sangat dirasakan oleh sejumlah pengusaha. Eka Setia salah satunya, yang saat ini bingung bagaimana menjual ayam kampungnya.

Kalau hanya beberapa puluh ekor mungkin tidak menimbulkan keresahan baginya. Namun ia memiliki stok 2.000 ekor ayam kampung di peternakannya, Gang Samat, Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kepri.

Mengawali sebagai peternak ayam kampung di Bintan sejak tiga tahun silam, datangnya pandemi Covid-19 menjadikannya sebagai masa tersulit. Biasanya sejumlah pedagang datang ke peternakannya untuk membeli ayam kampungnya.

Justru kebanyakan dari mereka adalah para pedagang ayam kampung dari Batam. Ketika corona datang dan beberapa bulan berlangsung, Eka mengaku masih bisa menyiasati penjualannya.

Demikian juga dengan para pembelinya. Para pembeli ayam kampung Eka bukan untuk dikonsumsi sendiri, melainkan dijual lagi kepada masyarakat. Tidak sedikit yang datang membawa keranjang yang memuat cukup banyak ayam kampung.

Di kandang yang sederhana inilah Eka Setia menjalankan usaha ayam kampungnya. Datangnya pandemi Covid-19 serta PPMK berdampak pada usahanya. Ia berharap masa sulit ini segera berakhir dan aktivitas warga lain pun bisa berjalan normal. Foto – suarasiber

“Dua ribuan ekor ayam kampung tersebut sisa bulan lalu,” tuturnya kepada suarasiber.com, Rabu (18/8/2021) malam.

Anak ayam kampung unggul atau DOC bibit ULU (PT Unggas Lestari Unggul) dibelinya dari Pekanbaru. Ketika saatnya panen dan belum juga laku, Eka harus tetap membeli pakan. Untuk urusan pakan ini ia mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Mengapa para pedagang yang biasa datang tak lagi ke peternakannya? “PPKM kan ada persyaratannya untuk keluar masuk sebuah wilayah, termasuk antigen dan sebagainya. Hal itu menjadi pertimbangan para pedagang,” jelasnya.

Menghadapi situasi seperti ini, Eka berencana untuk menjual ayam kampungnya ke Tanjungpinang. Dalam waktu dekat ia akan ke Tanjungpinang untuk menawarkan ayam kampungnya agar terjual dan membeli bibit lagi.

“Kalau ada yang membutuhkan ayam kampung dalam jumlah besar, Insya Allah saya siap untuk menyediakannya,” ungkap perantau asal Desa Bermi Kulon, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini.

Sebagai peternak kecil, Eka berharap pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga usaha ternak ayam kampungnya bisa lebih baik dari sekarang ini. Ia juga tidak menyalahkan kondisi lantaran bukan hanya Bintan atau Indonesia yang sedang melawan corona, melainkan di banyak negara juga sama.

Jika Anda berminat bisa menghubungi Eka di nomor ponsel 081277383385.(man)

Loading...