Banyak Desakan dari Masyarakat Kepri Agar PPKM Dihentikan

Loading...

Suarasiber.com – Ada yang menarik dari pengakuan Jubir Tim Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana yang rapat di Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kamis (5/8/2021).

“Banyak sekali masyarakat yang mendesak agar PPKM dihentikan saja,” demikian disampaikan Tjetjep.

Namun, kepala daerah baik provinsi atau kabupaten/kota wajib menjalankan kebijakan yang telah diatur Pemerintah Pusat berdasarkan Inmendagri nomor 27/2021 tersebut dengan menetapkan parameter yaitu, jumlah kasus baru, kasus yang dirawat dan kematian kasus.

Dalam dua kali perpanjangan PPKM, lanjut Tjetjep, baik di Batam maupun di Tanjungpinang secara nyata telah dapat menekan masing-masing sekitar 50 persen.

Di Tanjungpianang, sebelum PPKM rata-rata harian jumlah kasus baru mencapai sekitar 1.000 kasus/minggu, setelah PPKM menjadi sekitar hanya 500 kasus.

“Namun perlu digarisbawahi bahwa penurunan kasus tersebut belum cukup untuk kita keluar dari level 4, yang mengisyaratkan rata-rata kasus perminggu di Tanjungpinang tidak boleh melebihi 300 kasus,” terangnya.

Tjetjep berharap dukungan semua pihak untuk dapat segera keluar dari level 4 ini. Satgas Covid-19 yang dibentuk hingga tingkat RT perlu didorong untuk menyosialisasikan 3M secara masif.

Penelusuran kontak erat dengan kasus baru harus terlacak untuk kemudian dilakukan test. Sementara setiap kasus baru dapat dikarantina, sehingga paparan covid-19 dapat terkendali.

“Semua bentuk ikhtiar saya rasa sudah dilakukan oleh Gunernur Kepri bersama jajarannya. Kita tinggal menunggu hasilnya. Semoga semua berjalan lancar, Covis-19 bisa teratasi dan program membangkitkan ekonomi bisa segera dimulai,” harapan Tjetjep. (man)

Loading...