Abdul Rauf Rahim: Kasus Covid Kepri Menurun, Keberhasilan Kita Semua
Suarasiber.com – Ketua Pemuda Muhammadiyah Kepri yang juga Wakil Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Kepri, Abdul Rauf Rahim SKM MSi menyebut kesabaran membuahkan hasil.
“Kesabaran dan pengorbanan masyarakat untuk membatasi aktivitas selama PPKM membuahkan hasil,” katanya kepada suarasiber, Senin (9/8/2021).
Ia lantas menunjukkan, data kasus harian terakhir pada 8 Agustus 2021 angka kasus harian sebanyak 281 kasus dengan trend penurunan setiap harinya.
Angka ini sungguh sangat signifikan, mengingat pada minggu pertama PPKM kasus harian pernah hampir mencapai seribu kasus per hari.
Sebagaimana diketahui bahwa data kasus harian merupakan jeda dari kejadian seminggu sebelumnya. Di mana terdapat delay antara penularan-gejala-pengambilan sampel-hasil. Dengan demikian, data hari ini merupakan gambaran penularan minimal satu minggu sebelumnya.
Data diatas menunjukkan fluktuasi kasus, dengan titik awal 580 kasus pada tanggal 12 Juli 2021. Dua pekan PPKM diumumkan, kasus cenderung meningkat (982 kasus tgl 18/7 dan 912 kasus tgl 23/7). Efek dari PPKM mulai terlihat pada hari selanjutnya (24/7). Secara signifikan grafik semakin melandai hingga hari ini adalah titik terendah (281 kasus).
Kepatuhan Pembatasan Mobilitas Masyarakat dan Peran Sektor Hulu
Penurunan mobilitas masyarakat Kepulauan Riau terpotret oleh google melalui deteksi GPS pertujuh orang dalam wilayah setempat. Mobilitas masyarakat Kepulauan Riau terpantau berkurang dengan acuan data dasar (baseline) bulan februari 2021.
“Penurunan aktivitas tertinggi terjadi di terminal dan pelabuhan penyeberangan. Pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi, taman, serta tempat kerja juga menurun secara fluktuatif,” kata Rauf sambil membaca data.
Informasi yang dihimpun google tersebut menggambarkan kepatuhan masyarakat secara umum. Meskipun masih ada yang mau tidak mau tetap beraktivitas di luar rumah, namun bukti menggambarkan kepatuhan masyarakat Kepulauan Tinggi masih sangat baik.
Menurut Rauf, kepatuhan masyarakat tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak pada sektor hulu. Sektor ekonomi melalui pengurangan jam operasional toko dan pembatasan pengunjung, pembatasan armada transportasi, serta penutupan tempat rekreasi dan hiburan, sangat mendukung PPKM.
Ditambah lagi, pengawasan ketat dari Polda Kepri dan jajaran terkait untuk melakukan sweeping dan pemeriksaan di wilayah perbatasan.
Eliminasi Covid-19 melalui Konsistensi 3 M dan Peran Pemerintah
PPKM memberi gambaran kepada kita bahwa Covid-19 ini merupakan kejadian yang dapat dikontrol. Masyarakat sudah sangat memahami bahwa penerapan penggunaan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan dapat mencegah penularan secara signifikan.
“Seyogyanya kepatuhan tersebut sedianya tetap dirawat secara komprehensif. Dengan demikian, Covid-19 di Kepulauan Riau ini dapat dihilangkan,” sebut Rauf.
Perawatan kepatuhan tersebut setidaknya dapat dicapai dengan tiga strategi program.
Yang pertama adalah pelibatan sektor hulu secara terkoordinir. Pembiasaan kenormalan baru wajib menjadi budaya baru dalam seluruh kegiatan lintas sektor. Koordinasi dan instruksi perlu ditingkatkan dari tingkat nasional hingga pemerintahan terdepan di RT/RW.
Kedua, penelusuran kasus (Tracing) perlu lebih dalam dan sigap. Tim Penelusuran harus tersedia di level puskesmas dengan dukungan sumberdaya manusia terlatih dengan pengamanan kesejahteraan yang cukup. Hasil penelusuran perlu di analisis dan dilanjutkan diseminasi informasi kepada masyarakat luas. Harapannya adalah deteksi kasus yang cepat akan mempercepat penanganan kasus sehingga mengurangi potensi penularan.
Ketiga, perlu dioptimalkan pemeriksaan laboratorium. Publikasi kasus harian mesti ditegakkan untuk mengurangi jeda pemeriksaan yang biasanya empat sampai lima hari. Penambahan alat PCR minimal lima per kabupaten/kota, memungkinkan pemeriksaan sampel dapat selesai dalam 1 x 24 jam. Dengan demikian, kontrol kasus akan lebih cepat, mudah, dan murah. (ztr)
