Hari Tasyrik, Amalan Zikir, Takbir dan Doa

Loading...

Suarasiber.com – Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha (nahar) yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging qurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Pada hari tasyrik amalan yang dianjurkan ialah memperbanyak berdikir dengan mengucapkan takbir, tahlil, tahmid dan tasbih serta berdoa.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini beberapa makna apa itu hari tasyrik Iduladha dan berbagai hikmah keutamaannya yang perlu Anda ketahui.

Hari raya tasyrik bertepatan dengan ritual pelemparan jumroh di Mina yang dilakukan oleh jemaah haji. Ini merupakan salah satu rukun wajib yang harus dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji.

Makna hari tasyrik lainnya yaitu menikmati hidangan dan bersyukur. Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa pada hari tasyrik Idul Adha biasanya umat muslim dianjurkan menyantap hidangan makanan. Sehingga ibadah puasa, baik qadha maupun sunah yang dilakukan pada hari tasyrik haram untuk dilakukan, atau dengan kata lain dilarang.

Makna lainnya ialah budaya penyembelihan hewan kurban. Seperti diketahui, pada perayaan Idul Adha, umat muslim yang mampu secara finansial dapat menyumbangkan hewan kurban yang akan disembelih dan dibagikan pada masyarakat di sekitar.

Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan kualitas daging yang baik dan bernutrisi tinggi. Daging hasil hewan kurban pun dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan lezat dan disantap bersama keluarga dengan penuh rasa syukur.

Makna lain yang sering disebut ialah saatnya memperbanyak zikir dan berdoa. Menjelang perayaan dan setelah perayaan Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak bacaan dzikir dan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.

Ini merupakan salah satu amalan baik yang dapat memberikan manfaat kebaikan di hari yang penuh berkah. Selain itu, setiap bacaan dzikir yang diucapkan untuk memuji nama Allah membantu mempererat hubungan setiap umat dengan Sang Pencipta.

Bukan hanya itu, umat muslim juga dianjurkan untuk memanjatkan doa untuk memohon berkah dan rahmat kebaikan dari-Nya.

Dikuip dari islam.nu.or.id, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, ulama berbeda pendapat terkait jumlah Hari Tasyrik. Sebagian ulama berpendapat, Hari Tasyrik terdiri atas dua hari. Sebagian ulama lainnya mengatakan, Hari Tasyrik terdiri atas tiga hari. (Al-Asqalani, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, [Kairo, Darul Hadits: 2004 M/1424 H], juz IV, halaman 281).

وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس

Artinya: “Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari,” (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena pada hari itu orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng. Lain pendapat mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281).

Sebagian ulama lagi berpendapat, Hari Tasyrik dinamai demikian karena shalat Idul Adha dilaksanakan ketika matahari memancarkan cahaya. Sedangkan ulama lainnya mengatakan, Tasyrik adalah takbir pada setiap selesai shalat. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281).

Hari Tasyrik disebut antara lain dalam hadits riwayat Imam Muslim sebagai hari makan dan minum:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ

Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,’” (HR Muslim). (man)

Loading...