Jembatan Batam Bintan dan Ismeth Abdullah

Loading...

Suarasiber.com – Ismeth Abdullah, namanya pernah sangat populer di Provinsi Kepri, bukan saja karena pernah menjabat Gubernur Kepri 2005-2010.

Sebagai gubernur pertama di Provinsi Kepri, Ismeth dikenal punya visi yang jauh ke depan. Dan, bekerja secara spartan (siang malam) dengan tolok ukur yang jelas.

Bahkan, saat itu dia lebih banyak tidur saat dalam perjalanan. Bukan saja di perjalanan untuk menghadiri seremoni di kabupaten kota -yang jarang dilakukannya-, tapi di setiap perjalanan apapun.

Karena nyaris seluruh waktunya digunakan untuk melaksanakan tanggungjawabnya sebagai gubernur.

Begitu sibuknya hingga untuk mendapatkan sebuah wawancara khusus untuk koran Batam Pos, penulis mendapat waktunya sekitar pukul 03.00 WIB.

Bukan karena menanti Ismeth bangun tidur, tapi menunggu dia siap bekerja di rumah dinas pinjaman di sekitar Hotel Top View Tanjungpinang.

Jelas, tidak sedikit orang atau bawahannya yang tidak suka dengan etos kerja Ismeth itu. Namun, banyak juga yang suka apalagi visinya sangat jelas dan tidak mengawang di langit.

Itu sebabnya, meski sempat tersandung kasus damkar di OB tahun 2004, namun namanya tetap populer di Kepri. Terbukti, setiap menjelang Pilkada di Provinsi Kepri nama Ismeth selalu muncul.

Meski tak pernah bisa benar-benar bisa maju karena beragam kendala.

Kini, nama Ismeth Abdullah kembali muncul seiring dengan rencana dimulainya pembangunan jembatan Batam Bintan.

Suka atau tidak, jembatan Batam Bintan yang penggunaannya seperti jalan tol -bayar dulu baru lewat- adalah wujud visi Ismeth Abdullah.

Bukan untuk menyanjung dan tulisan ini tidak terkait Pilkada, namun fakta menunjukkan kapasitas visi Ismeth Abdullah.

Berbeda dengan sejumlah pemimpin daerah, yang visinya banyak bunganya dari pada isinya. Dan, kebingungan sendiri saat akan menerapkannya.

Ismeth telah melihat vitalnya jembatan yang menyatukan Pulau Batam dan Pulau Bintan sejak belasan tahun yang lalu.

Tak sekedar pemanis pidato sambutan yang dibuat protokol dan Humas, Ismeth dengan timnya bahkan telah merancang bentuk jembatan itu.

Buktinya? Kementerian PUPR melalui portal resminya merilis hal tersebut, Sabtu (24/4/2021).

Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Yudha Handita Pandjiriawan dalam pernyataannya menyatakan, desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemprov Kepri tahun 2005 dan diperbarui tahun 2010.

Desain jembatan itu memang harus diubah. Karena, nantinya akan digunakan sebagai jembatan tol. Sehingga lebar jembatan harus sesuai standar tol, yakni 33 meter. Lebih lebar 5 meter dari desain awal 28 meter.

Adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mewujudkan impian Ismeth Abdullah itu. Saat kampanye Pilpres di Lapangan Temenggung Abdul Jamal, Mukakuning, Batam, Sabtu (6/4/2019).

Saat itu, Jokowi sebagai capres nomor 1, mengatakan, “Siapa yang setuju Jembatan Batam Bintan dibangun?” ucap Jokowi.

Jokowi akhirnya menang Pilpres dan janji itupun ditunaikan. Kini, kata Yudha, ujar Yudha, pembangunan jembatan Batam Bintan sedang dalam tahap finalisasi pembahasan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dan, diharapkan segera mulai konstruksi. 

Semoga pembangunan jembatan ini bisa terwujud sesuai rencana, yakni selesai sebelum tahun 2024. (sigit rachmat)

Loading...