APBD di Kepri Dipangkas Habis, Ekonomi Minus tapi Cuma 561 Pasien Covid-19 yang Dirawat Layak

Loading...

Suarasiber.com – Jumlah warga Kepri yang terinfeksi Covid-19 sudah berjumlah 1.912 orang hingga, Sabtu (22/5/2021). Atau naik 61 orang dibanding sehari sebelumnya.

Hanya sekitar seperempat atau 561 orang yang terinfeksi virus itu yang dirawat sebagaimana mestinya di rumah sakit atau isolasi khusus yang dikelola.

Sedangkan sekitar 1.351 orang di antaranya tidak dirawat dengan semestinya. Bahkan, cenderung tetap bebas ke manapun akan pergi. Karena tidak ada siapapun yang berwenang yang mengawasi.

Mereka bisa melakukan hal itu, karena mereka menjalani isolasi mandiri di tempat masing-masing. Sekaligus mengurangi pembiayaan perawatan mereka dari pemerintah.

Namun, tidak ada yang tahu apakah mereka punya ruang tidur sendiri yang dilengkapi kamar mandi di dalamnya. Agar, tidak berkontak dengan siapapun.

Padahal, APBD di kabupaten kota yang dipangkas habis-habisan untuk penanganan Covid-19. Sehingga belanja pemerintah yang keluar mayoritasnya cuma untuk aparatur.

Sedangkan belanja pembangunan cuma seuprit. Tak heran jika pertumbuhan ekonomi di Kepri minus minus minus… Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi saat datang ke Kepri. 

Satgas Pemulihan Ekonomi?

Padahal, satuan tugas sudah dibentuk dan tugasnya bukan cuma untuk menangani Covid-19 saja. Tapi juga pemulihan ekonomi. Sesuai dengan namanya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi!

Jangankan memulihkan ekonomi, mengembalikan pertumbuhan ke angka nol saja sulit sekali.

Jokowi khusus datang ke Kepri cuma untuk mengingatkan besarnya pasien Covid-19 di provinsi ini. Dan, minusnya pertumbuhan ekonomi di Kepri dan semua kabupaten kota.

Bukan untuk melihat investasi baru atau megaproyek yang sedang berjalan seperti yang dilakukannya di Provinsi Riau.

Jokowi mengatakan, oleh sebab itu, kenapa saya datang ke Provinsi Kepri? Untuk mengingatkan agar kita semuanya hati-hati. Seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (19/5/2021).

Dengan begitu besarnya pemangkasan APBD dan membuat pertumbuhan ekonomi minus, ternyata ada banyak sekali pasien Covid-19 yang tidak mendapatkan perawatan selayaknya.

Isolasi mandiri memang meringankan pembiayaan yang ditanggung pemerintah. Namun, siapa yang bisa menjamin dengan isolasi mandiri akan mengurangi jumlah pasien baru Covid-19? (sigit) 

Loading...