Rahma Perempuan Berpengaruh di Indonesia dari Tanjungpinang yang Antiupeti

Loading...

Suarasiber.com – Namanya singkat saja, Rahma. Lengkapnya Hj Rahma, Wali Kota Tanjungpinang keempat. Setelah Hj Suryatati A Manan, H Lis Darmansyah dan H Syahrul.

Rahma baru beberapa bulan memimpin Kota Tanjungpinang sebagai wali kota, sebelumnya dia menjabat sebagai wakil wali kota mendampingi H Syahul (alm).

Meski baru menjabat wako dan sendirian memimpin Kota Tanjungpinang di tengah masa pandemi Covid-19, Rahma langsung menggebrak.

Sejumlah diskresi diterbitkannya, baik ke dalam pemerintahan maupun ke masyarakat. Tak sedikit juga yang terkaget-kaget dengan style yang digunakan Rahma.

Tak heran jika di awal-awal masa kepemimpinannya Rahma dihujani kritikan. Bahkan, hingga saat ini. Sampai ada anekdot, benar pun yang dibuatnya tetap saja salah.

Segala kebijakan yang dibuatnya selalu saja dikritik. Namun, Rahma bergeming. Karena yang dia perbuat untuk masyarakat Tanjungpinang.

Bersama TNI/Polri senantiasa mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga protokol kesehatan. Foto – humas pinang

Bagi Rahma, kepentingan masyarakat luas di Ibu Kota Provinsi Kepri, sudah menjadi fokusnya. Dan, tujuan akhirnya adalah kesejahteraan warga.

Rahma yang antisuap dan antiupeti ini, juga tetap memertahankan style-nya turun langsung ke tengah masyarakat. Kadang secara formal tapi tak jarang secara informal.

Sebab, meski sudah menjabat wakil wali kota dan sekarang sebagai wali kota. Namun, Rahma masih sering langsung ke pasar berbelanja kebutuhan harian rumah tangganya. Walaupun bisa saja dia memerintahkan orang lain untuk itu.

Kebiasaan turun ke lapangan bukan aneh bagi Rahma, karena sudah dilakukannya jauh sebelum menjabat kepala daerah dan anggota dewan.

Yang tidak paham seperti apa sebelum Rahma memiliki jabatan, tentu berpikir apa yang dilakukannya sekadar pencitraan. Sebuah kata yang kerap dilontarkan, yang membuat jarak begitu tipis antara pengabdian dan mencari nama.

Itu sebabnya, Rahma cukup hafal dengan situasi Kota Tanjungpinang hingga ke ceruk-ceruknya.

Dan ia benar-benar tak canggung saat harus melewati gang kecil, perumahan yang lokasinya di dalam, kampung dan lokasi lain untuk bertemu rakyatnya.

Sebagai wali kota, Rahma memang bertekad memberikan pengabdian terbaik untuk semua lapisan masyarakat. Itu juga yang membuatnya menjadi kepala daerah yang antiupeti dan antisuap.

Dia juga akan bertindak tegas ke semua pegawainya yang coba-coba mempersulit masyarakat. Rahma juga lebih suka turun langsung untuk mengecek apa yang menurutnya patut untuk dicek.

Lagi-lagi, ada tudingan ia hanya melakukan pekerjaan yang remeh-temeh. Mendatangi pangkalan elpiji, meninjau permukiman yang banjir, menerima kunjungan sejumlah tamu.

Baginya, lebih baik bekerja karena memang begitulah perintah undang-undang. Danz amanah dari Allah SWT. Masa depan Kota Tanjungpinang ada di pundaknya.

Mangagetkan, karena tiba-tiba namanya masuk ke dalam 50 perempuan berpengaruh di Indonesia melawan pandemi Covid-19. Bukan lembaga sembarang yang memberikan penghargaan itu.

Sehingga pada tanggal 21 April petang, tepat di Hari Kartini pada tahun 2021 Rahma pun menjadi narasumber dialog online yang dilaksanakan Koran Tempo sebagai pemberi anugerah.

Kartu Pelanggan Gas 3 kilogram terbukti membantu warga dan pelaku UMKM. Foto – humas pinang

Rahma diberikan kesempatan bicara setelah Menteri Sosial Tri Rismahirini menyampaikan materinya. Bukan hanya pejabat atau masyarakat Tanjungpinang yang mendengarkan program-programnya.

Rahma seakan tak memiliki liburan. Sangat sering ia turun ke warganya di hari libur. Semuanya sebagai bentuk upaya memaksimalkan program bantuan sosial untuk gerakan ekonomi di masa pandemi.

Pandemi memaksanya untuk bekerja lebih keras. Namun etis kerja seperti itu sudah mengalir dalam darahnya. Sehingga ia seperti melakukan pekerjaan sehari-hari.

Sejumlah surat edaran dan peraturan wali kota ditekennya. Semuanya terkait penanganan Covid-19.

Rahma juga menerbitkan SE yang membuatnya tidak populer. Yakni SE untuk pengusaha kadei kopi, kafem restoran dan semacamnya untuk menerapkan 4 M.

Padahal pandemi bagi pengusaha sudah mematikan separuh nafas, kini ditambah ada aturan hukumnya. Toh Rahma tak mundur, tak surut. Baginya dikritik itu biasa.

Beberapa kali namanya disebut oleh para pemilik akun di media sosial.

Hanya gara-gara mengatur para badut jalanan, ia dihujat. Demikian juga saat namanya diseret dan dibenturkan dengan pejabat lain, Rahma mengingatkan apa yang dilakukan mereka terhadapnya adalah perbuatan tidak terpuji.

Membantu Warga dengan Zakat ASN

Datang ke rumah warga yang membutuhkan bantuan, Rahma bisa menggunakan sumber dana dari zakat ASN. Foto – humas pinang

Rahma paham, Rahma tahu, Rahma sadar APBD Kota Tanjungpinang tak bisa dipakai sesukanya. Meski itu diberi label bantuan atau semacamnya.

Ia menerbitkan Perwako Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah yang Bersumber dari ASN, pimpinan dan anggota DPRD, komisaris, direksi serta karyawan BUMD.

Hasilnya? Dari 3.216 pegawai aktif ada 1.818 ASN yang berzakat.

Total zakat bulan Januari dan Februari 2021 mencapai Rp773.335.332, infak mencapai Rp2.560.000 dan total pendisribusian zakat bulan Januari dan Februari mencapai Rp459.070.947.

Rahma pun aktif turun ke warga. Bukan hal baru tiba-tiba ia ke rumah sakit untuk mengunjungi warga yang tengah dirawat untuk memberikan bantuan.

Ia rajin mendatangi masjid-masjid bersama BKMT untuk memberikan bantuan bagi UMKM.

Orang lain boleh bicara apa saja, nyatanya Rahma telah bekerja dan zakat ASN terbukti manjur membantu warga.

Bahkan dengan zakat ASN Wali Kota Tanjungpinang ini bisa membedah rumah. Ia menympaikan, pemberian bantuan dengan dana dari zakat ASN tidak butuh birokrasi berbelit-belit.

Apalagi jika mereka yang butuh bantuan adalah kelompok yang memang berhak menerima zakat.

Perhatian untuk UMKM

UMKM menjadi salah satu sektor yang diperhatikan Rahma di masa Pandemi Covid-19. Foto – humas pinang

Wali Kota Rahma tidak menutup mata dengan potensi UMKM yang mampu tetap tangguh berdiri bahkan di kala pandemi Covid-19.

Ia menghidupkan kembali bazar juadah bagi pelaku UMKM setiap Sabtu dan Ahad.

Gerai pangan, semacam pasar tani opun digagasnya. Awalnya memang biasa, sangat biasa. Namun seiring perkembangan waktu, pasar-pasar tani seperti di Jalan Hang Lekir, Batu 9, kini menjelma menjadi pasar yang ramai dikunjungi warga.

Tidak pernah dihitung satu persatu, hingga saat ini sudah ada 90 pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan. Para pelaku UMKM juga dibimbing soal manajemen usahanya.

Sekretariat pedagang pasar pun diresmikannya. Hal ini untuk memberi wadah kepada para pedagang membentuk organisasi.

Di luar sektor yang tersebut di atas, Rahma juga memikirkan bagaimana pariwisata Tanjungpinang ke depan.

Prpgram pejabat menginap di Pulau Penyengat membuat geliat perekonomian setempat lebih terasa. Foto – humas pinang

Tiba-tiba ia mencanangkan program menginap satu malam di Pulau Penyengat. Ia bersama pimpinan OPD wajib merasakan tidur di homestay di sana dan membelanjakan uangnya.

Program ini pun sudah diagendakan secara berkala. Hingga sampai ke camat yang kelak harus menginap.

Rahma juga meneken MoU dengan PT Bintan Resort Cakrawala untuk mendorong kepariwisataan Tanjungpinang,

Dengarlah pantun penutup materinya saat menjadi narasumber diskusi online yang digagap Koran Tempo, 21 April kemarin.

Cantik berukir cincin suasa
Batu kecubung jadi pengikat
Kepala daerah hari ini luar biasa
Lawan pandemi untuk sejahterakan masyarakat

Mekar melati di musim semi
Harum mewangi kuntumnya putih
Pemimpin berjuang melawan pandemi
Masyarakat sehat ekonomi pun pulih
. (mat)

Loading...