Ini Rahasia Perawatan pada Fase Generatif Cabe Rawit di Dalam Pot

Loading...

Suarasiber.com – Fase generatif cabe rawit adalah masa terpenting dalam budidaya tanaman tersebut. Cabang yang banyak, yang menghasilkan buah berlimpah jadi wujud pentingnya perawatan cabe di fase tersebut.

Pada tanaman cabe rawit, fase generatif umumnya dimulai saat tanaman berusia di atas 30 hari ke atas. Ditandai dengan kemunculan bunga pertama.

Hal yang harus diingat bagi pemula penanam cabe rawit, saat tanaman memasuki fase generatif berarti perawatan dalam bentuk pemupukan harus diubah.

Jika di fase vegetatif tanaman perlu pupuk1 dengan unsur N, yang lebih. Maka, di fase generatif pemupukan diarahkan ke unsur P dan K.

Karena, pada fase ini pemupukan diperlukan untuk memaksimalkan pembungaan dan pembuahan.

Pemupukan tersebut dituntut tepat pupuknya, tepat takarannya, tepat pengaplikasiannya ke tanaman dan waktunya pun harus tepat. Tidak sulit melakukannya jika fokus dan teliti.

fase-generatif-cabe-2

Sehingga, bunga yang diharapkan bisa menjadi buah tumbuh lebih banyak dan tidak gugur. Bagi pemula penanam tanaman cabe rawit, ada dua pupuk yang banyak mengandung unsur P dan K serta disarankan untuk digunakan.

Kedua jenis pupuk itu adalah pupuk gandasil B dan pupuk MKP. Gunakan salah satunya tergantung ketersediaan pupuk tersebut di sekitar tempat Anda.

Keduanya disarankan digunakan karena banyak mengandung unsur hara makro seperti P dan K, juga unsur hara mikro yang lumayan lengkap.

Unsur hara makro P dan K memang diperlukan tananam dalam jumlah banyak di fase ini. Untuk proses pembungaan dan pembuahan. Sekaligus, meningkatkan kualitas dan kuantitas buah.

Cara Pengaplikasian Pupuk

Ada dua cara pengaplikasian dua jenis pupuk tersebut, yaitu disiramkan ke bagian bawah tanaman dan disemprotkan ke batang serta daun tanaman cabe.

Pupuk berbentuk kristal ini memang mudah larut di dalam air. Sehingga, bisa disemprotkan selain dikocorkan (diaduk dan disiram ke tanah di bawah batang cabe).

Penyemprotan

Untuk pemupukan dengan cara penyemprotan, kedua pupuk harus dilarutkan terlebih dulu. Agar memudahkan penakaran digunakan sendok makan (1 sendok makan berarti sekitar 15 gram).

Untuk pupuk Gandasil B, takarannya sekitar 1 – 1,5 sendok makan per 16 liter air.

Sedangkan untuk pupuk MKP takarannya adalah 2 – 3 sendok makan per 16 liter air.

Aduk pupuk tersebut hingga menyatu, sebelum disemprotkan ke tanaman cabe rawit.

Penyemprotan ideal harus dilakukan pagi atau sore hari. Untuk penyemprotan pagi hari dilakukan antara pukul 07.00 – 09.00.

Sedangkan waktu penyemprotan sore hari dilakukan antara pukul 14.00- 16.00. Untuk intensitas penyemprotan perhatikan aturan yang tertera di kemasan.

Untuk tanaman dalam jumlah banyak penyemprotan bisa dilakukan dengan tangki 16 liter. Namun, untuk tanaman terbatas seperti di dalam pot atau polybag bisa menggunakan sprayer ukuran 2 literan. Tentunya takaran pupuknya harus disesuaikan lagi.

Bagian Bawah Daun

fase-generatif-cabe-3

Hal terpenting dalam penyemprotan yang harus diperhatikan para pemula penanam cabe rawit, adalah obyek yang disemprot.

Umumnya yang disemprot adalah batang dan bagian atas daun. Padahal, bagian yang paling banyak harus disemprot, adalah bagian bawah daun! Butuh info peralatan berkebun? Klik saja di sini.

Karena, di bagian bawah daun itu terdapatnya stomata atau mulut daun, yang merupakan bagian dari sel epidermis daun.

Ada beberapa fungsinya, seperti sebagai perlintasan oksigen, karbondioksida dan air atau H2O.

Pengocoran

Pemupukan dengan cara pengocoran untuk pupuk MKP takarannya, adalah 5 gram untuk 1 liter air atau 50 gram untuk 10 liter air.

Pupuk yang sudah dilarutkan dengan air itu, kemudian disiramkan ke bagian bawah tanaman cabe rawit dengan dosis 250 ml (seukuran 1 gelas air mineral) per pot atau polybag.

Pengocoran dilakukan pagi hari atau sore hari dan untuk intensitasnya perhatikan di kemasan pupuk. Agar, perawatan pada fase generatif cabe rawit bisa maksimal. (mat)

Loading...