Sarung Gajah Duduk, Meraksasa karena Inovasi Pemiliknya

Loading...

Sarung Gajah Duduk, merek sarung ini begitu sering nongol di iklan televisi di Indonesia. Khususnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Nyatanya sarung merek ini memang banyak dipakai orang Indonesia.

Butuh keuletan untuk membesarkan Sarung Gajah Duduk sehingga bisa seperti sekarang ini. Bahkan kini pabriknya bukan hanya memproduksi sarung. Pangsa pasar sarungnya juga bukan hanya di Indonesia, melainkan disekpor ke berbagai negara.

Mungkin ada di antara Anda mengapa memilih sarung sebagai produknya? Namun sebelumnya ada baiknya kita lihat dahului filosofi sarung.

Filosofi Sarung

Dilansir dari gajahduduk.com, sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya, berbentuk seperti pipa atau tabung. Menurut catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negara itu, sarung disebut futah.

Sarung pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-14, dibawa oleh para saudagar Arab dan Gujarat. Dalam perkembangan berikutnya, sarung di Indonesia identik dengan kebudayaan Islam.

Percampuran budaya sepanjang pesisir Indonesia membuat corak sarung lebih bervariasi. Desain Islam, Jawa, China dan Indo-Eropa melebur. Sehingga, sarung pesisir mempunyai warna, motif, dan pola yang lebih bebas.

Pada zaman penjajahan Belanda, sarung identik dengan perjuangan melawan budaya barat yang dibawa para penjajah. Kemudian, sarung menjadi satu di antara simbol dan nilai-nilai budaya Indonesia.

Sarung biasanya dipakai untuk acara keagamaan, adat dan pernikahan. Dalam acara ini, baik pria dan wanita biasa memakai busana tradisional terbaik dengan sarung yang penuh warna dan kemegahan.

Sarung Gajah Duduk Mulai Ada 1972

Jika Anda menemukan ayah Anda mengenakan Sarung Gajah Duduk, hal tersebut bukan mustahil. Sebab dari riwayat yang dituliskan di websitenya, produk unggulan PT Prismatex ini telah dijual sejak 1972.

Sejak pertama kali beredar di pasar, sarung ini selalu menjadi pemimpin pasar sarung di Indonesia. Sekarang, Gajah Duduk menguasai 40 persen pangsa pasar domestik.

Gajah Duduk identik dengan gengsi. Merek ini termasuk merek paling bergengsi di pasaran. Salah satu indikatornya, beberapa kali penghargaan Superbrands. Penghargaan internasional yang diberikan untuk merek terpopuler dan terpercaya. Selain Superbrands, juga meraih penghargaan Topbrand.

Sarung Gajah Duduk diklaim berkualitas tinggi dan nyaman dipakai. Hingga kini sudah banyak kombinasi desain sarung yang dibuatnya. Salah satu atau beberapa mungkin ada di almari Anda.

Inovasi Sarung Gajah Duduk

Sarung Gajah Duduk diproduksi oleh PT Pismatex, perusahaan tenun kawakan yang didirikan tahun 1972 oleh Ghozi Salim (alm) di Kawasan Bligo, Buaran, Kabupaten Pekalongan. Tahun 1992 Ghozi dan seorang putranya meninggal.

Putra sulung Ghozi, Jamal Ghozi, yang tengah berada di Jepang, akhirnya diminta meneruskan memimpin perusahaan. Setelah menamatkan pendidikan di Shinshu University, Nagano, Jepang, Jamal sempat membuka usaha perdagangan tekstil di negeri Sakura itu.

Ketika penggilan keluarganya menanti, Jamal pun mendirikan perusahaan trading baru di luar bidang tekstil, yakni electronic support. Karenanya ia harus bolak-balik Indonesia Jepang ke depannya.

Tahun 1993 mulailah Jamal menangani Pismatex. Mesin lama digantinya dengan yang terbaru, dikirim dari Jepang. Mesin yang tadinya hanya 200 unit ditambah hingga menjadi 1.400 unit.
Dilansir dari dedewulan90.wordpress.com, karyawan Prismatex pun melonjak drastis hingga 4.000 orang. Jamal paham betul yang dibutuhkan adalah inovasi.

Jamal juga melakukan terobosan jenius. Pismatex saat ini sudah menjadi pabrik tekstil terintegrasi. Perusahaan mampu melakukan proses pembuatan benang (spinning), pembuatan kain (weaving), penyempurnaan kain (finishing), pewarnaan (dyeing) hingga menjadi produk garmen.

Ekspansi di bisnis tekstil ini terwujud dengan didirikannya pabrik spinning, PT Pisma Putra Tekstil, tahun 2000. Pabrik ini menyediakan benang untuk pasar Jepang, Eropa dan Amerika Latin.

Pabrik ini membuat berbagai macam benang, mulai dari polirayon, poliester, rayon hingga katun.

Sarung Gajah Duduk bukan satu-satunya yang dibuat Prismatex. Pismatex juga memproduksi baju muslim dan kain untuk baju. Target pasarnya, 30 % ekspor ke negara-negara Timur Tengah.

Pentingnya Inovasi

Inovasi seperti yang dilakukan Jamal untuk mengembangkan Sarung Gajah Duduk memang sangat tepat. Di dalam bisnis, dibutuhkan adanya inovasi.

Dilansir dari machung.ac.id, ada lima alasan pentingnya inovasi dalam berbisnis saat ini:

1. Menarik Minat Konsumen

Pembeli adalah raja, begitu kata pepatah. Tak bisa dipungkiri, kelangsungan bisnis atau usaha sangatlah bergantung kepada konsumen. Kebutuhan konsumen merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha.

Kebutuhan konsumen yang berubah-ubah mengharuskan perusahaan untuk melakukan berbagai inovasi dalam berbisnis demi menghadirkan kepuasan di hati konsumen.

Seiring perkembangan zaman, minat konsumen pun akan ikut berubah. Perusahaan juga perlu mengikuti perkembangan tersebut dengan menghadirkan berbagai inovasi.

Namun, jangan sampai lupa, pada akhirnya minat konsumen dan pangsa pasar merupakan hal utama yang perlu diperhitungkan.

2. Persaingan Bisnis yang Ketat

Dunia bisnis tak ubahnya seperti ajang kompetisi. Mereka yang tidak mampu melakukan inovasi dalam berbisnis, tentu saja harus bersiap tersisih dari panggung persaingan.

Setiap perusahan berlomba-lomba melakukan berbagai inovasi bisnis. Hal ini akan mengakibatkan persaingan bisnis yang terus meningkat dan semakin ketat.

Dalam kondisi persaingan yang ketat, tentu saja, setiap perusahaan harus bisa berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk. Hal ini penting dilakukan agar perusahaan tidak kehilangan konsumen setianya.

Bagaimanapun juga, inovasi merupakan hal utama yang harus dilakukan seiring waktu demi menjaga kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

3. Peluang Usaha atau Bisnis Baru

Saat berupaya melakukan inovasi dalam berbisnis, tak jarang banyak pemilik usaha yang memperoleh peluang usaha baru. Peluang usaha tersebut dapat dikembangkan menjadi ladang bisnis baru bagi si pemilik usaha.

Dengan menghadirkan inovasi baru, pemilik usaha juga bisa melebarkan usaha yang digeluti agar lebih maju.

Jika inovasi hadir dengan ide kreatif yang baru, tak jarang produk baru pun akan muncul. Dari sini, tidak menutup kemungkinan bahwa pemilik usaha akan memiliki beberapa bisnis baru yang memiliki peluang sama bagus dengan usaha sebelumnya.

4. Meningkatkan Kualitas dan Kinerja

Ketika melakukan inovasi dalam berbisnis, pemilik usaha secara tidak langsung telah melakukan proses pembelajaran untuk memahami bagaimana cara mengembangkan suatu usaha.

Secara tidak langsung, pemilik usaha akan terus meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan usaha yang dimiliki.

Inovasi merupakan hal kreatif yang harus dilakukan agar bisnis tetap berjalan maksimal. Selain itu, dengan berinovasi, perusahaan secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas produk dan kinerja pekerja.

Tuntutan zaman yang semakin maju mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan kecakapan pekerja agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas.

5. Membangkitkan Gairah Berkreasi

Bagaimana jika bisnis atau usaha tidak memiliki inovasi? Ternyata tidak hanya konsumen saja yang akan mengalami kebosanan. Pemilik usaha pun akan terancam keadaan yang serupa.
Bayangkan saja, jika usaha yang Anda miliki tidak melakukan inovasi. Rasa jenuh dan bosan akan membuat pemilik usaha menjadi kurang kreatif.

Dengan melakukan inovasi dalam berbisnis, pemilik usaha akan lebih bergairah untuk terus mengembangkan bisnisnya. Sebagai dampak positif, tentu produk yang dihasilkan pun akan lebih bervariatif dan berkembang.

Inovasi Sarung Gajah Duduk

Sementara Sarung Gajah Duduk mencantumkan inovasi dengan berbagai hal, yaitu:

Pertama adalah fashion. Dalam kehidupan sosial zaman sekarang, sarung tidak hanya digunakan dengan busana tradisional. Sarung bisa dipadupadankan dengan berbagai busana modern untuk menampilkan kesan tradisional elegan.

Demikian pula, Sarung Gajah Duduk tidak hanya dikenakan untuk bawahan, tetapi juga sebagai pakaian atasan dan gaun.

Berikutnya adalah culture. Sarung telah menjadi ikon budaya bangsa Indonesia. Di beberapa suku, sarung menjadi satu di antara pelengkap pakaian adat.

Gajah Duduk sebagai merek sarung terdepan, mengadopsi beberapa motif indah sarung daerah. Membuat motif sarung Gajah Duduk sangat variatif dan menarik.

Gajah Duduk juga berencana mengeluarkan ragam busana tradisional untuk wanita. Ragam busana ini memiliki ornamen khusus, mengadopsi budaya Nusantara, budaya Thailand, Malaysia dan Myanmar.

Terakhir ialah Region. Di Indonesia, sarung identik dengan kebudayaan Islam, karena sarung pertama kali diperkenalkan saudagar Islam asal Arab dan Gujarat (India). Sarung menjadi satu di antara pakaian tradisi umat muslim.

Sarung Gajah Duduk dikenal karena kualitas dan kenyamanannya. Dengan beragam variasi dan motif, sarung Gajah Duduk selalu jadi pilihan utama umat Islam Indonesia untuk beribadah. Terutama saat hari besar keagamaan, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (man)

Loading...