Panduan Lengkap Cara Menanam Kurma yang Baik dan Benar

Loading...

Suarasiber.com – Tanaman kurma saat ini sudah bisa dibudidayakan di Indonesia yang beriklim tropis. Siapapun bisa membudidayakannya asalkan tahu cara menanam kurma.

Ada beberapa jenis bibit pohon kurma yang bisa tumbuh dengan baik di Tanah Air. Termasuk jenis kurma ajwa, yang sangat digemari Rasulullah. Sehingga sering disebut dengan nama kurma nabi.

Kemudian, ada juga jenis jenis Kolak One (KL1), kurma Heng One (H1) dan kurma Barhee. Semua jenis kurma tersebut bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang bernilai ekonomis tinggi.

Sebuah catatan penting yang harus dimiliki oleh semua orang yang akan menanam kurma, adalah kemauan, tekad kuat, teliti dan gemar mencari pengetahuan tentang kurma.

Hal dasar yang harus dipahami, adalah bahwa tanaman kurma termasuk palma berumah dua atau yang berkelamin terpisah. Ada kurma jantan dan ada kurma betina.

Kurma yang menghasilkan buah, adalah yang betina. Sedangkan kurma jantan hanya menghasilkan polen atau serbuk sari saja.

Artinya, sebelum membudidayakan pohon kurma harus tahu dulu yang mana betina, mana yang jantan. Agar, tidak menyesal di belakang hari.

Yang jelas menanam kurma tidak sulit, tapi juga tidak gampang. Yang penting harus tahu bagaimana cara menanam kurma.

Berikut adalah tips dasar yang harus diketahui, sebelum memutuskan menanam tanaman kurma.

Bibit Pohon Kurma Kultur Jaringan

Ada tiga cara untuk mendapatkan bibit pohon kurma, yakni dari biji dan dari kultur jaringan atau kerap disebut dengan kuljar serta dari anakan.

Bibit yang berasal dari kuljar, saat ini sudah dijual di berbagai daerah di Indonesia secara online. Bibit tanaman kurma dari kuljar punya banyak sekali keunggulan.

Antara lain buahnya identik dengan indukannya. Dan, yang terpenting adalah kemungkinan tumbuh sebagai kurma betina sangat besar.

Kelemahannya hanya satu, harganya mahal. Meski mahal, penulis tetap menyarankan penggunaan bibit pohon kurma kuljar. Agar, hasil akhirnya jelas yakni panen buah kurma.

Bibit dari Biji

Selain dari bibit dari kultur jaringan, cara lain untuk mendapatkan bibit kurma adalah melalui bijinya. Kelebihannya, murah. Hanya perlu waktu untuk mengecambahkannya.

Kemudian, memilahnya seteliti mungkin untuk membedakan jantan dan betinanya. Salah pilih berarti waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan jadi sia-sia.

Hingga kini belum ada hasil penelitian untuk mengetahui jenis jantan dan betina pohon kurma yang berasal dari pembibitan bijinya.

Walau begitu sejumlah penanam kurma yang berpengalaman mengklaim bisa membedakannya.

Antara lain dari bentuk bijinya yang lebih tumpul dan daunnya yang lebih datar, adalah kurma betina.

Kepastian jantan atau betinanya pohon kurma diketahui setelah mulai berbunga di usia sekitar 3 tahun.

Meski murah ada risiko besar yang harus ditanggung penanam tanaman kurma dari biji. Karenanya, penulis tidak menyarankannya.

Bibit dari Anakan

Pengadaan bibit pohon kurma dari anakan, bisa dipastikan jenis kelaminnya dan harganya bisa lebih murah dibandingkan yang berasal bibit dari kultur jaringan.

Hanya saja harus diperhatikan terlebih dulu, bahwa anakan yang diperoleh induk pohon berjenis kelamin betina.

Karena, pohon kurma jantan pun juga menghasilkan anakan. Dan, anakannya juga dipastikan berjenis kelamin jantan.

Setelah memerhatikan tiga cara mendapatkan bibit pohon kurma itu, penulis menyarankan untuk menggunakan bibit dari kuljar dan anakan.

Persiapan Lahan Menanam Tanaman Kurma

Setelah memastikan memiliki bibit pohon kurma berjenis kelamin betina (minimal persentasi kemungkinan betinanya lebih besar), barulah persiapan lahan.

Seperti disebut di atas, tanaman kurma jenis kurma ajwa, Kolak One (KL1), kurma Heng One (H1) dan kurma Barhee cocok hidup di Indonesia.

Dan, kurma termasuk tanaman yang tahan hidup di lahan yang tandus dan gersang. Namun, kurma juga perlu penyiraman di awal-awal penanamannya.

Lahan dibuatkan lubang ukuran 60 cm – 100 cm dan dalam sekitar 60 cm, dengan jarak tanam sekitar 8 meter (idealnya 10 meter).

Biarkan lubang terpapar sinar matahari langsung minimal seminggu. Kemudian diisi dengan campuran tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam serta asam humat atau kapur dolomit.

Perbandingannya 1 tanah, 1 kompos atau pupuk kandang, 1 sekam, segenggam asam humat atau kapur dolomit.

Masukkan bibit tanaman kurma tapi sisakan sekitar 10 cm di atas tanah. Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari. Dan, jika dilakukan di musim kemarau ada baiknya diberi pelindung paranet di atasnya.

Penyiraman

Setelah ditanam langsung disiram dan hingga usia 1 – 6 bulan tanam, penyiraman dilakukan pagi dan sore. Setelah usia 7 bulan – 12 bulan cukup disiram 1 X per empat hari. Setelah usia setahun cukup seminggu sekali.

Pemupukan

Walaupun termasuk tanaman tangguh tapi kurma juga memerlukan pupuk. Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan NPK dan pupuk kandang.

Jumlah pupuk yang diberikan disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman kurma. Pupuk untuk fase vegetatif (pertumbuhan) di usia antara 1-3 tahun, berbeda dengan pupuk di fase generatif (pembuahan).

Ini panduan singkat cara menanam kurma yang baik dan benar. Mudah tapi perlu ketelitian, utamanya di proses pengadaan bibit tanaman kurma. Butuh artikel tentang cara menanam cabai rawit? Klik di sini. (mat)

Loading...