Cara Membuat Tanaman Cabe Rawit Berbuah Lebat

Loading...

Suarasiber.com – Tanaman cabe rawit bisa berbuah lebat di dalam pot atau polybag dengan teknik khusus. Teknik ini banyak digandrungi para petani cabe rawit merah di kebun atau lahan terbuka.

Begitu juga dengan penghobi bercocok tanam yang menanam cabe rawit di dalam pot, polybag, ember bekas atau wadah lainnya yang sederhana. Yang butuh informasi penanaman tomat ceri, klik di sini.

Budidaya cabe rawit kini memang tengah diminati banyak orang. Selain memberikan hasil dalam waktu yang singkat, juga dapat menghemat pengeluaran. Karena mahalnya harga cabe rawit merah.

Pruning

Asal tahu cara menanam cabe rawit di dalam pot, tidak terlalu sulit membudidayakannya. Hanya saja memang diperlukan ketekunan selain rajin memerhatikan perkembangan tanaman setiap hari.

Untuk membuat tanaman cabe rawit yang ditanam di dalam pot atau polybag berbuah lebat, diawali dengan pembuatan media tanam yang tepat dan benar.

Kemudian, pemupukan dan perawatan serta membuatnya bebas hama. Selain itu, cara lain yang digunakan banyak orang adalah memotong pucuk (pruning) cabe rawit merah.

Cara ini dilakukan agar cabang utama tanaman cabe rawit berjumlah lebih banyak. Semakin banyak cabang utama, semakin banyak pula buah yang dihasilkan.

Pemotongan Pucuk Tanaman Cabe Rawit

tanaman-cabe-rawit-1098768
  1. Pemotongan pucuk tanaman cabe rawit merah dilakukan pada pohon yang sudah berusia sekitar 1 bulan setelah tanam. Atau, pada pohon cabe yang sudah memiliki 8-10 helai daun.

Gunakan gunting atau pisau yang tajam untuk memotong pucuk tanaman cabe rawit. Usahakan mensterilkan lebih dulu alat yang digunakan. Agar, bekas potongannya cepat kering dan tidak membusuk.

  1. Pucuk dipotong di atas ketiak daun, tinggalkan 4-5 helai daun. Pemotongan dilakukan minimal 3.mm di atas ketiak atau cabang daun. Agar tidak menghalang tunas baru tumbuh.

Dari daun yang disisakan itu diharapkan muncul tunas-tunas baru dari ketiak daunnya. Tunas baru itu yang diharapkan jadi tunas utama nantinya.

Tunas baru itu akan tumbuh besar menjadi cabang utama yang sama besar. Dan, membuat banyak cabang lagi di atasnya.

  1. Pemotongan pucuk daun diusahakan dilakukan di pagi hari. Agar, bekas pemotongan bisa langsung kering terkena sinar matahari.
  2. Setelah dilakukan pemotongan pucuk tersebut, berikan sedikit pupuk untuk pertumbuhan daun.

Bisa berupa kompos atau pupuk kandang. Agar, tunas baru tumbuh dengan baik. Dan, menjadi batang utama yang menghasilkan banyak cabang baru.

  1. Sekitar 2 hingga 3 minggu setelah pemotongan pucuk, akan tumbuh tunas baru di sela ketiak daun yang tersisa.

Jika ingin menjadikan semua tunas baru itu sebagai cabang utama, biarkan semuanya tumbuh.

Namun, jika hanya menginginkan 3 batang utama saja, buang tunas yang tumbuhnya paling kecil.

Pemotongan Cabang Tidak Produktif

Selain pemotongan pucuk, pada tanaman cabe rawit juga dilakukan pemotongan cabang yang tidak produktif.

Tapi dilakukannya saat tanaman sudah mulai produktif atau di usia sekitar 8 minggu setelah tanam.

Tujuannya, agar nutrisi yang diserap tanaman terfokus pada produktifitas buah. Sehingga, buah yang dihasilkan lebih banyak.

Selain itu, dilakukan juga pembuangan pada daun-daun yang sudah tua. Terutama pada daun-daun yang sudah mulai terlihat layu dan menguning.

Dengan pemotongan pucuk, pembuangan daun yang sudah tua dan layu serta pemotongan cabang tidak produktif. Maka, tanaman cabe rawit akan menghasilkan buah yang lebat. (mat)

Loading...