Biden Geram Situasi Myanmar, Duit Rp14 T Dibekukan

Loading...

Suarasiber.com – Presiden AS Joe Biden geram melihat situasi politik Myanmar. Korban jiwa semakin banyak berjatuhan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa Washington akan mengambil tindakan setelah kudeta penggulingan Aung San Suu Kyi.

Diantara kebijakan Washington ialah pembatasan perdagangan di Kementerian Pertahanan Myanmar, Kementerian Dalam Negeri, dan konglomerat militer MEC dan MEHL, yang berlaku efektif pada 8 Maret, menurut pengajuan pendaftaran federal.

Juga ada pembekuan dana sekitar Rp 14 triliun yang sebelumnya ingin dipindahkan junta militer Myanmar dari Federal Reserve Bank of New York.

Dilansir dari cnbc, bukan hanya Amerika, Uni Eropa (UE) juga menangguhkan dukungan untuk proyek-proyek pembangunan di Myanmar yang jumlahnya mencapai Rp3 triliun.

Mengenai jumlah korban tewas dalam aksi demonstrasi menentang militer Myanmar, PBB menyebutkan 38 orang.

Agaknya militer Myanmar tak bergeming dengan bermacam sanksi yang diberikan. Hal ini disampaikan utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener.

Christine sudah memperingatkan wakil kepala militer Soe Win. Namun Soe Win justru menjawab pihaknya terbiasa dengan sanksi dan selamat. (man)

Loading...