Belia Perpat Dampingi Safari Dakwah Habib Ahmad Al Habsyi di Batam, 20 – 31 Januari 2021

Loading...

Suarasiber.com – Habib Ahmad Al Habsy mengadakan lawatan dakwah ke Kota Batam. Penceramah ini berkeliling dari masjid ke masjid mulai 20 hingga 31 januari 2021.

Dikutip dari suaratempatan.com, Kamis (28/1/2021), sejak kedatangan hingga pelaksanaan roadshow dan kepulangannya nanti, Habib Ahmad Alhabsy didampingi oleh pengurus Belia Kepri.

Salah satu masjid di Batam yang disinggahinya untuk berdakwah ialah Masjid Jami Kelana Jaya, Bengkong Sadai, Bengkong. Habib Ahmad Habsyi datang pada tanggal 24 Januari lalu. Ratusan jemaah, baik dari anggota Perpat dan masyarakat berbaur untuk mendengarkan materi yang disampaikannya.

Hadir juga di lokasi acara Pendiri Perpat Saparuddin Muda yang bergelar Putra Kelana Jaya dari Lembaga Adat Melayu (LAM); Hj Asnah, istri Sapar yang juga legislator DPRD Kepri; Ketua Belia Perpat, Putra Pratama dan tokoh masyarakat setempat.

Selama penyambutan, Ketua Belia Perpat didampingi Ustaz Syafid Syafarudin.

Rangkaian acara dakwah di masjid ini berlangsung dengan lancar. Usai dakwah, Saparuddin menyempatkan diri mengundang Habib Ahmad Habsyi menjamu tamunya di Cafe & Restaurant Sa’id di Komplek Golden City Bengkong.

Bagi warga Batam dan Kepri pada umumnya, Habib Ahmad Alhabsy tidak asing lagi. Sebab ia sudah beberapa kali diundang untuk berdakwah di provinsi ini.

sparuddin-habib-alhabsy
Dari kiri ke kanan : Saparuddin Muda, Habib Ahmad Al Habsyi, Putra Pratama dan Hj. Asnah. Foto – istimewa

Ia lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 17 Mei 1980, memiliki empat saudara. Ayahnya Abu Bakar Alhabsyi adalah keturuan Arab Palembang. Ahmad Alhabsyi menikah dengan Putri Aisyah Aminah dan dikaruniai tiga orang anak.

Sejak kecil Alhabsyi sudah dididik dalam lingkungan agama. Ayahnya seorang penceramah agama.Ia pun didaftarkan sekolah ke Pondok Pesantren Ar Riyadh Palembang.

Saat usia 15 tahun setingkat kelas 3 SMP, pada tahun 1995, ia sudah belajar berdakwah. Sebagai pemula, ia mengikuti jejak ayahnya ikut berceramah keliling Malaysia dan Singapura. Ia pun dikenal sebagai dai cilik. Bekal pendidikan keluarga dan pesantren, ia menjadi percaya diri untuk tampil di depan banyak orang.

Pada tahun 2000, kala usianya 20 tahun, ia pernah mencoba mengikuti ajang pemilihan model di majalah remaja. Bahkan ia juga sempat ingin terjun di dunia sinetron sebagai artis. Namun keinginan itu dipupusnya tengah jalan dan memilih menekuni ilmu agama (mat)

Loading...