Rencana Kenaikan Tunjangan DPRD DKI, Ahok: Saya Ngamuk Bacanya

Loading...

Suarasiberdotcom – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku ngamu mendengar kabar rencana kenaikan tunjangan DPRD DKI Jakarta.

Sikap Ahok ini dituangkannya melalui kanal YouTube Panggil Saya BTP. Dilihat suarasiber dari video itu, Ahon mengatakan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta untuk perumahan Rp 60 juta dan tunjangan kendaraan Rp 21,5 juta.

Ahon pun terang-terangan mengaku tak suka kalau DPRD menaikkan penghasilan. Bahkan Ahok menilai tunjangan anggota DPRD DKI seharusnya tak sampai Rp 21,5 juta.

Menurut hemat dia, tunjangan kendaraan anggota DPRD harus senilai dengan harga sewa mobil dari rental. Ia pun meminta dicek di rental mobil, sebulan berapa. Dengan demikian akan sesuai dengan ayat atau pasal mengatakan asas kepatutan kelayakan.

Ahok pun mengandaikan sebagai Gubernur DKI, terang-terangan tak menyetujui rencana kenaikan tunjangan itu.

Dengan mengatakan jujur, dirinya tak akan pernah setuju tunjangan rumah 2017 senilai Rp60 juta dan mobil Rp 12,5 juta.

Bahkan Ahok merasa darahnya mendidih kala mendengar rencana anggota DPRD DKI mendapat kenaikan tunjangan rumah menjadi Rp 110 juta dan tunjangan kendaraan Rp 35 juta.

“Saya pun ngamuk baca itu.Ya saya ngamuk,” kata Ahok.

Sementara dilansir suarasiber dari detik.com, Ketua DPRD DKI Prasetio menegaskan tidak membenarkan kenaikan tunjangan itu. Dia meminta Ahok tidak berpatokan pada berita yang masih simpang siur. Dia menyebut rencana kenaikan tunjangan DPRD DKI itu sudah terevaluasi.

“Itu saya evaluasi, semua saya evaluasi, nggak ada semua, itu kita nggak ada semua itu,” kata Prasetio. (mat)

Loading...