Suarasiber.com – Bu Risma, sebutan akrab perempuan pengubah wajah Kota Surabaya saat menjabat walikota dari 2010 – 2020, bernama lengkap Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T.
Perempuan kelahiran Kediri, Jawa Timur, tanggal 20 November 1961 dikenal sebagai orang saklek. Keras. Lurus. Bersih dan berprinsip serta sangat terbuka (anggaran).
Saat sejumlah kepala daerah lainnya sibuk menelikung APBD dengan segala daya dan upaya, Risma justru membuka selebar-lebarnya APBD Kota Surabaya.
Risma memaksimalkan setiap sen APBD Kota Surabaya untuk semua warga kota, bukan untuk kroni, sahabat dan apalagi keluarganya.
Tak heran jika selama menjabat Wako Surabaya, dia mampu meraih lebih dari 300-an penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Penghargaan yang fair, bukan yang “diolah” lebih dulu. Risma adalah figur pemimpin yang diidamkan banyak PNS di Indonesia.
Karena Risma tak butuh PNS penjilat, tak butuh upeti, apalagi mengemis-ngemis setoran. Risma cuma butuh PNS pekerja keras dan pekerja cerdas.
Sebelum menjadi Wako Surabaya, Risma adalah PNS yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010.
Risma, sebagaimana dikutip dari wikipedia.org, meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an.
Risma adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah.
Risma juga tercatat sebagai kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.
Kini, Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Sosial. Sebuah kementerian yang penuh dengan catatan korupsi sejak zaman old.
Tipe Risma yang keras, disiplin, bersih diharapkan mampu menjadi general manager (GM) yang mumpuni. Sekaligus menjadi “sapu bersih” untuk memberesi kementerian ini. (mat)
