Tahun 2021, Kemendikbud Ubah Cara Penghitungan BOS

Loading...

Suarasiberdotcom – Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan pada tahun 2021, anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah 3T akan mendapatkan tambahan sebesar Rp3 triliun.

Selain itu, pihaknya akan mengubah cara perhitungan BOS. Tidak hanya berdasarkan jumlah peserta didik tetapi ada indeks kemahalan konstruksi (IKK) dari Badan Pusat Statistik (BPS) agar kesenjangan dapat ditutup dan kualitas pembelajaran serta SDM dapat kita akselerasi.

Sebelumnya, perhitungan dana BOS berdasarkan jumlah murid dan biaya per siswa disamakan. Sekolah yang memiliki jumlah murid yang banyak bisa memiliki sarana dan prasarana yang semakin lengkap. Hal ini menyebabkan disparitas dengan sekolah yang jumlah muridnya sedikit.

Hal tersebut disampaikan Nadiem saat mengunjungi Kabupaten Rote Ndao, NTT, Rabu (11/11/2020). KUnjungan ini untuk memastikan program dan kebijakan yang diluncurkan Kemendikbud berjalan dengan baik.

Melalui perubahan perhitungan dana BOS tersebut, Mendikbud menjamin tidak akan ada sekolah yang dana BOS-nya turun.

“Kita akan pastikan, tidak ada dana BOS yang berkurang. Tapi untuk sekolah-sekolah kecil, daerah terluar, tertinggal itu akan meningkat secara dramatis. Itu lah kebijakan pemerintah yang afirmatif dan pro rakyat,” ujar Mendikbud, dikutip suarasiber dari laman Kemendikbud.

Dengan dukungan dari Komisi X DPR RI, Mendikbud juga mengatakan, telah melakukan relaksasi mekanisme penggunaan dana BOS di mana kepala sekolah diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menggunakan dana BOS.

“Kepala sekolah boleh gunakan dana BOS untuk membeli perahu agar murid yang tinggal di seberang pulau bisa sekolah. Kepala sekolah boleh membeli gawai yang murah untuk dipinjamkan kepada anak-anaknya dan juga guru-gurunya. Kepala sekolah boleh menggunakan dana BOS-nya untuk bayar gaji guru honorer, dan membantu ekonomi guru. Tetapi sekolah harus terbuka kepada masyarakat agar penggunaan dana BOS sepenuhnya transparan dan akuntabel, “ pungkas Mendikbud.

“Saya baru dari Palu, Gianyar, dan sekarang saya di Rote. Tidak dapat dipungkiri, kualitas pembelajaran dan sumber daya manusia sangat perlu diakselerasi. Ini merupakan prioritas Kemendikbud,” ujarnya. (mat)

Loading...