Keanekaragaman Hayati Mangrove

Loading...

Indonesia memiliki 3 bagian region utama, yakni Laurasia (Dataran Sunda), Godwana Timur (dataran Australo-Papua), dan Wallacea (wilayah perairan).

Ketiga wilayah tersebut mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. selain itu, Indonesia juga dikenal dengan sebutan Negara Maritim atau Negara Kepulauan yang menyimpan berbagai macam potensi lautan, salah satunya yakni ekosistem mangrove.

Menurut FAO tahun 2007, wilayah mangrove selalu digenangi oleh air laut ketika pasang dan akan berubah menjadi berlumpur ketika air laut surut.

Ekosistem mangrove sendiri di tempati oleh berbagai jenis komunitas di dalamnya, seperti pohon bakau (mangrove), palem bakau, semak, dan pokon paku.

Selain itu juga terdapat berbagai macam biota yang beragam, dimulai dari benthos, kepiting, kerang, ikan dan lainnya.

Mangrove mempunyai fungsi yang sangat besar bagi lingkungan kita, seperti penyumbang emisi karbondioksida (CO2), penghasil oksigen (O2) , menahan arus laut, dan juga menjadi tempat tinggal dan berlindung bagi biota yang ada di sana.

Begitu banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari mangrove. Maka dari itu, ada baiknya jika kita bisa menjaganya.

Apabila mangrove rusak, secara otomatis fungsi-fungsi yang diberikan oleh mangrove akan hilang. Agar tidak menimbulkan efek buruk akibat kerusakan yang terjadi, kita harus menjaga kelestariannya.

Kelestarian mangrove ini sangat penting bagi kita sebagai wujud atas tindakan kepedulian kita terhadap keanekaragaman hayati yang telah ada. ***

Penulis: Anifa Yuniasri
Perguruan Tinggi : Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
Fakultas / Jurusan : Ilmu Kelautan dan Perikanan / Ilmu Kelautan

Loading...