Cerita Aminah, Istri Nelayan Bintan Diberi Kartu Asuransi yang Sudah Mati

Loading...

Suarasiber.com – Kartu Asuransi Nelayan yang sangat populer di Kabupaten Lingga dan menjadi dambaan bagi para pekerja bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Bintan, ternyata tak seindah ceritanya.

Hal itu terungkap saat Aminah, istri almarhum Abdul Wahab menghadiri acara kampanye Calon Bupati Bintan, Alias Wello di Sungai Kecil, Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Selasa (17/11/2020).

Di depan Alias Wello, Aminah menceritakan kisah pilu yang dialaminya setelah sang suami yang berprofesi sebagai nelayan meninggalkannya untuk selama-lamanya.

“Suami saya pemegang Kartu Asuransi Nelayan Bintan. Ia meninggal disambar petir saat melaut bulan November 2019 lalu. Tapi, kartu asuransi nelayannya tak ada manfaatnya sama sekali,” kesalnya.

Pada kesempatan itu, Aminah yang didampingi Ketua Nelayan Maju Bersama, Timur Nainggolan mengisahkan ihwal almarhum suaminya mendapatkan Kartu Asuransi Nelayan yang diterbitkan oleh asuransi Jasindo tersebut.

“Waktu itu, suami saya didatangi petugas yang mengaku dari Dinas Perikanan Bintan. Ia diberi Kartu Asuransi Nelayan, tanpa penjelasan yang rinci. Pas mau diklaim, ternyata kartunya sudah tak berlaku lagi,” katanya.

Usut punya usut, jelas Aminah, ternyata Kartu Asuransi Nelayan Nomor : A1B1C21.01.2012.000201 yang dipegang suaminya itu, hanya berlaku selama 1 tahun. Terhitung sejak tanggal 30 Oktober 2017 – 30 Oktober 2018.

“Ya, kita tak pernah diberitahu cara penggunaan kartu asuransi nelayan itu. Apalagi, masa berlaku kartu itu, sudah mati saat diberikan kepada suami saya,” bebernya.

Calon Bupati Bintan, Alias Wello tak ingin menanggapi terlalu jauh keluhan soal Kartu Asuransi Nelayan Bintan yang disampaikan Aminah tersebut.

“Saya tak ingin membuat luka. Di belakang kita ini, ada 1 orang ahli waris nelayan di Lingga yang sudah pernah merasakan bagaimana keluarganya terbantu dengan Kartu Asuransi Nelayan ini,” katanya.

Pria yang akrab disapa AWe itu, mengungkapkan pengalamannya di Lingga mengasuransikan 10.000 orang nelayan yang dibiayai oleh pemerintah pusat sebanyak 2.000 orang dan pemerintah daerah sebanyak 8.000 orang.

“Kalau di Lingga, uang premi sudah ditanggung melalui APBD. Termasuk urusan perpanjangannya. Jadi, kalau saya diamanahkan jadi Bupati Bintan, pasti asuransi nelayan ini saya bereskan,” tegasnya. (aip)

Loading...