Alias Wello – Dalmasri Menguat, Fitnah dan Hoax Pun Merajalela

Loading...

Suarasiber.com – Basok Ridwan, Koordinator Humas dan Media pasangan nomor urut 2, Alias Wello – Dalmasri Syam, mengecam kampanye negatif dan hoax yang dilakukan untuk menjatuhkan Alias Wello – Dalmasri Syam.

Beredarnya video rekayasa berisi hoax, yang dilakukan atas suruhan oknum tertentu sejak beberapa hari terakhir, adalah bukti fitnah dan black campaign terhadap Alias Wello – Dalmasri Syam.

Sekaligus, wujud ketakutan luar biasa terhadap Alias Wello – Dalmasri, yang kian hari kian menguat posisinya.

Basok meminta pihak terkait, seperti Bawaslu dan Gakkumdu, untuk menindaklanjuti fitnah serta black campaign yang dilakukan terhadap Alias Wello – Dalmasri itu.

Tindakan tegas dari Bawaslu dan Gakkumdu, harus dilakukan. Untuk meredam kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan.

Bawaslu Saran Laporkan ke Polisi

Video rekayasa berisi hoax dan fitnah itu sudah beredar luas. Juga di media sosial. Terkait hal itu, Bawaslu Bintan minta segera dilaporkan resmi.

Basok juga mengimbau semua timses Alias Wello – Dalmasri, bisa menahan emosi dan menanggapi hal itu secara hukum.

“Segala hal sudah dilakukan untuk mengganjal majunya paslon nomor urut 2, Alias Wello – Dalmasri ke Pilkada Bintan 2020.

Segala hambatan dan upaya untuk melemahkan Alias Wello – Dalmasri Syam, juga sudah dibuat.

Fitnah, hoax, provokasi pun sudah bertebaran,” tegas Basok.

Aura Kemenangan Alias Wello – Dalmasri Makin Terasa

Itu semua, imbuh Basok, justru semakin menguatkan Alias Wello – Dalmasri. Semakin mendekati hari H, semakin bertambah dukungan itu.

“Kemenangan itu semakin dekat. Aura kemenangan sudah terasa. Mari kita rapatkan barisan, tapi tetap mewaspadai segala fitnah, hoax dan provokasi.

Waspadai dan pantau dengan sangat ketat proses penghitungan suara sejak di TPS-TPS hingga ke PPK.

Informasi yang kita peroleh ada indikasi tertentu di sana, jadi harus dipantau ketat sejak saat ini.

Caranya, cari dan kenali siapa nama panitianya. Perhatikan juga latar belakangnya. Bukan karena tidak percaya tapi untuk kewaspadaan,” tukasnya lagi. (mat)

Loading...