7 Negara Asia Tenggara Gelar Maulid Nabi Daring

Loading...

Suarasiberdotcom – Masjid utama di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand dan Timor Leste menyelenggarakan Maulid Nabi secara daring.

Di Indonesia, dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta yang dihadiri Menteri Agama Fachrul Razi, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, Ahli Tafsir Indonesia Prof. Dr. KH Quraish Shihab sekaligus sebagai penceramah, dan Kepala Bidang Penyelenggaran Peribadatan Masjid Istiqlal KH Bukhori Sail Attahiri, MA.

Menteri Agama RI Fachrul Razi mengajak semua umat muslim agar terus memperkokoh silaturahim dan ukhuwah atau persaudaraan antar bangsa.

Gelaran maulid Nabi ini mengusung tema “Memperkokoh Silaturahmi dan Ukhuwah Islamiyah antar Bangsa”.

“Selaku Menteri Agama Republik Indonesia dan ketua badan pengelola masjid Istiqlal, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan maulid Nabi Muhammad Saw dalam upaya memperkokoh silaturrahim dan ukhuwah Islamiyah antar bangsa, khususnya melalui masjid utama negara Asia Tenggara serumpun,” kata Menag, di Jakarta, Kamis (12/11), seperti dikutip suarasiber dari laman resmi Kemenag RI.

Disampaikan Menag, kawasan Asia Tenggara dengan wilayah dan populasi penduduk muslim yang besar harus dapat memberikan kontribusi nyata bagi kebangkitan peradaban Islam dan kemanusiaan. Model keberislaman di Asia Tenggara, yang diawali dengan masuknya Islam secara damai di kawasan nusantara, dapat menjadi model bagi kehidupan keagamaan yang damai, toleran, dan menghargai keragaman.

“Di sini, relasi agama dan budaya lokal terjalin dengan baik, tanpa pertentangan apapun,” kata Menag.

Menag berharap sinergi antara masjid utama negara Asia Tenggara serumpun dapat terus lebih ditingkatkan, khususnya melalui program nyata dalam meningkatkan kemampuan di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat.

Sebelumnya, Imam besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat peribadatan umat muslim, namun bisa menjadi pemersatu, baik secara formal maupun informal, untuk mewujudkan umat yang toleran.

Nasaruddin Umar, menceritakan bahwa masjid dimasa Rasulullah Saw layak dijadikan sebagai contoh. Masjid Rasulullah berfungsi bukan hanya sebagai tempat peribadatan, namun juga sebagai pusat pemberdayaan umat.

Dijelaksan Nasaruddin Umar, saat ini di Indonesia kurang lebih ada 800 ribu masjid, belum termasuk musala, langgar, dan surau. Masjid berada di tengah umat, tempatnya strategis. Di masa Rasulullah, masjid bisa menjadi rumah sakit, penjara/tawanan perang, kantor pengadilan, rumah pendidikan, keterampilan, dan kelas-kelas pengkajian.

“Momentum Maulid Nabi tahun ini, kiranya kita dapat mengambil hikmah, bagaimana meneledani Nabi Muhammad Saw yang menyeimbangkan potensi menager dan juga sebagai leaders,” harap Nasaruddin Umar. (mat)

Loading...