No Bra Day Bukan Hari untuk Pamer Payudara

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Setiap tanggal 13 Oktober diperingati sebagai hari tanpa mengenakan bra atau BH (Buste Houder) se-dunia. Tagar NoBraDay pun menjadi trending topic dunia hari ini.

Peringatan No Bra Day ini bukan untuk mengedepankan seksualiatas. Apalagi, untuk pamer payudara. Jauh dari itu. Seperti disampaikan akun Twitter @lavlelandr.

“pls take it serious, jangan bawa bercanda #NoBraDay . peringatan ini dirayain buat menghormati para pejuang breast cancer dan gue liat jg banyak orang indo yg masi salah ngerti tentang No Bra Day, masi banyak jg yg dibuat joke. penyakit bukan buat dibercandain pls.” https://t.co/96BB918D6S.

Peringatan Hari Tanpa Bra ini memang bagian dari kampanye kesehatan.
Kesehatan payudara, agar terhindar dari kemungkinan terkena kanker.

Sebuah peringatan yang awalnya dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada sekitar tahun 2011. Dan, kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Sehingga, akhirnya ditetapkan secara resmi di seluruh dunia tahun 2014. Para perempuan diajak untuk tidak mengenakan bra. Untuk memperingatkan bahaya kanker payudara.

Kanker payudara sendiri, termasuk salah satu jenis kanker yang sulit terdeteksi secara dini. Biasanya kanker ini baru diketahui jika sudah parah.

Sehingga, meski bisa diobati namun karena sudah terlambat. Maka, payudara yang terkena kanker harus diangkat.

Itu sebabnya, netizen yang paham bahaya kanker payudara mengingatkan yang lainnya. Agar, tidak main-main dengan kanker ini. Sebagaimana disampaikan akun @dscream_twt.

“Miris banget lihat trending #NoBraDay tp kebanyakan berisi candaan sama bahan nafsu doang. Padahal #NoBraDay ditujukan agar kita sadar sejak dini akan bahaya kanker payudara.

Bukan hanya perempuan tapi laki-laki juga. #NoBraDay juga memberikan semangat kpd penyintas breast cancer.” https://t.co/n3IIwgNgGQ. (mat)

Loading...