Dibangun di Lahan Warga, Inspektorat dan Fraksi Nasdem Bintan Dalami Rp668 Juta Sapras Desa Ekang Ancula

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Pembangunan sapras wisata Desa Ekang Anculai, Bintan yang dibangun bukan di lahan milik desa dengan nilai sekitar Rp668 juta jadi perhatian Fraksi Nasdem di DPRD Bintan. Dan, Inspektorat Kabupaten Bintan.

Mirwan, anggota Fraksi Nasdem, mengatakan dia akan mencari kejelasan informasi tersebut terlebih dulu. Termasuk dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).

“Perlu dicari kejelasan kenapa sampai dibangun di lahan yang bukan milik desa. Apalagi, tanpa izin tertulis dari pemilik lahan.

Kita cari kejelasannya dulu dari ssmua pihak yang terkait dengan masalah ini,” kata Mirwan saat dikonfirmasi suarasiber.com, Senin (19/10/2020).

Hal senada disampaikan Kepala Inspektorat Kabupaten Bintan Raja Akib Rahim, yang dikonfirmasi terpisah.

Seperti halnya yang dilakukan Fraksi Nasdem, Inspektorat juga akan meminta penjelasan resmi. Termasuk dari pihak pemerintahan desa setempat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembangunan sapras wisata Desa Ekang Anculai dengan nilai sekitar Rp668 juta, ternyata di atas lahan milik Darius Melo Tukan (61).

Dan, tanpa izin atau perjanjian atau kontrak apapun secara tertulis dengan pemilik lahan. Pemilik lahan pun mengaku tidak pernah berembug langsung dengan Pemdes Ekang Anculai.

“Kawan saya saja yang bilang. Karena dia kawan saya iya. Tapi hanya untuk bikin rumah pohon. Bukan untuk dibangun macam-macam seperti yang ada sekarang,” jelas Darius ke wartawan, kemarin.

Setelah sapras jadi, ujar Darius, barulah Pemdes kirim staf ke rumahnya dan memintantnya datang ke kantor desa.

Dia tak mau. Setelah itu barulah Kades Ekang Anculai, Kadus, RW dan RT datang ke rumahnya. Kepada mereka Darius menegaskan sikapnya.

“Boleh digunakan tapi harus sewa Rp 120 juta per 5 tahun. Dari mereka ada yang bilang mau uji coba dulu. Saya jawab, boleh saja tapi bayar di depan Rp9 juta untuk 3 bulan,” tegasnya.

Jika tidak, Darius tidak akan membiarkan lahannya digunakan untuk wisata desa. (mat)

Loading...