TANJUNGPINANG (suarasiber) – Boneka bukan hanya menjadi mainan anak-anak kecil. Boneka bisa juga menjadi media media untuk bercerita.
Dikutip suarasiber dari Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Minggu (4/10/2020) salah satu cerita boneka biasa dilakukan oleh Papermoon Puppet Theater.
Papermoon Puppet Theater merupakan pertunjukan seni visual tanpa dialog yang digagas oleh Maria Tri Sulistyani dan Iwan Efendi.
Setiap boneka yang ditampilkan merepresentasikan ceritanya masing-masing.
Jangan salah ya, pertunjukan teater boneka yang berdiri sejak 2006 ini sudah berhasil menyapa penontonnya di lebih dari 10 negara.
Tentu saja beberapa penghargaan sudah mereka kantongi.
Namun bagi Ria dan Iwan, penghargaan terbesar bagi Papermoon adalah saat kursi pertunjukannya selalu dipenuhi penonton.
Cerita yang diambil berasal dari kehidupan sehari-hari dengan mengadopsi unsur kontemporer.
Seperti cerita yang berjudul “Noda Lelaki di Dada Mona” yang pertama kali dipentaskan di tahun 2008, bercerita tentang seorang pemilik binatu yang jatuh cinta dengan pelanggannya.
Kemudian ada juga “Mwathirika” yang mengambil latar peristiwa 1965 dengan konsep emosional dan storytelling yang ciamik.
Mungkin kalian juga sudah pernah menyaksikannya meski lewat film. Memang, boneka karya Papermoon Puppet ini juga pernah eksis di film AADC 2 saat Rangga dan Cinta menonton pertunjukan boneka dan video klip Tulus – Manusia Kuat.
Besok, 5 Oktober 2020 akan ada pesta boneka internasional yang pertama kalinya digelar secara virtual.
Kalian yang ingin menyaksikannya silakan ke website http://www.pestaboneka.com/ atau instagramnya. (mat)
