Poyuono Singgung Prabowo, Habiburokhman: Jangan Atasnamakan Gerindra

Loading...

JAKARTA (suarasiber) – Arief Poyuono kembali mengeluarkan pernyataan yang dipertanyakan sejumlah pihak. Ia bahkan menyinggul Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Padahal saat ini adalah masa-masa menjelang pengumuman kepengurusan Gerindra. Meski sudah demisioner, Poyuono masih mengatasnamakan Waketum Gerindra saat berpendapat.

Poyuono mengatakan Gerindra perlu “membersihkan” nama Prabowo dari tudingan pelanggaran HAM pada 1998 silam.

Hal tersebut penting jika Prabowo akan kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2024. Hal ini disampaikan Poyunono dalam keterangannya, seperti dilansir dari detik.com, Rabu (16/9/2020).

Menurut Poyuono, kekalahan Prabowo dalam dua pilpres sebelumnya dikarenakan kasus tersebut.

“Dia dituding melakukan kejahatan-kejahatan yang sampai saat ini masih simpang siur, apakah dia dalang dan pelaku penculikan dan pembunuhan para aktivis, kan belum ada pengadilannya. Setiap pemilu, setiap pilpres, selalu dibuka kasus penculikan, kasus kerusuhan Mei, bahwa diduga dalangnya Prabowo,” imbuhnya.

Ia pun mengaku tak ambil pusing jika nanti tak lagi duduk dalam kepengurusan Gerindra. Poyuono beralasan ia juga sudah lama duduk di dalamnya, yakni sejak 2008 sampai sekarang.

Menanggapi pernyataan Poyunono, juru bicara Partai Gerindra, Habiburokhman, menilai apa yang disampaikan Poyuono seolah menabrak logika hukum.

Habiburokhman menegaskan belum ada keputusan partai soal majunya Prabowo pada Pilpres 2024. Bahkan ia menyebut Poyuono berjalan dengan kepala di bawah dalam pernyataannya itu.

Habiburokhman juga meminta Poyuono tidak lagi mengatasnamakan dirinya sebagai Waketum Gerindra saat membuat pernyataan.

Kepengurusan Gerindra periode sebelumnya disebut Habiburokhman telah demisioner dan kini menunggu SK pengesahan kepengurusan baru dari Kemenkum HAM.(mat)

Loading...